Paparan.net | Bogor Kab – Bupati Bogor, Ade Yasin sambut baik kerjasama Korea Indonesia Forest Center (KIFC) dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terkait wisata alam ramah lingkungan di Kabupaten Bogor, salah satunya dengan membangun Sentul Eco Edu Tourism atau hutan kecil di ibukota Kabupaten Bogor, itu disampaikan Bupati Bogor saat menerima audiensi dari Korea Indonesia Forest Center (KIFC) di Ruang Kerja Bupati Bogor.
“Saya sangat mendukung dan menyambut baik, karena kerjasama yang dijajaki ini terkait wisata alam yang ramah lingkungan dan tidak merusak alam. Saya juga berharap pertemuan ini bisa ditindaklanjuti dengan kerjasama membangun wisata forestry atau semacam hutan kecil di tengah ibukota Kabupaten Bogor,” ungkap Ade Yasin, Rabu (31/3).
Tambah Bupati, di Kabupaten Bogor, KFIC bekerjasama dengan Perhutani untuk membangun Sentul Eco Edu Tourism Forest bertujuan untuk membantu mengatasi dampak perubahan iklim global, Kerjasama ini rencananya akan diresmikan pada 6 April 2021 mendatang berdasarkan Nota Kesepahaman (MoU) Kegiatan Pemanfaatan Hutan Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara dengan Pemerintah Kabupaten Bogor Nomor 127/041.4/PBB/BGR/DIVRE-JANTEN/2020, dan Nomor 119/32/KB/KS/XII/2020 tanggal 11 Desember 2020, serta Surat Perintah Sekretaris Daerah Nomor 556.4/164 –Perek tanggal 5 Maret 2021 kepada Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Prioritas ke lokasi Penangkaran Rusa di Kecamatan Tanjungsari dan Eco Edu Tourism di Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor.
“Tindak lanjut kerjasama ini kami dilakukan secara kolaborasi, untuk pemetaan dan pengukuran kawasan, Master Plan Pengembangan Kawasan Wisata, dan FS Pengembangan Kawasan Wisata dilakukan oleh Pemkab Bogor dan Perhutani, DED Area Parkir dan Sarana Prasarana serta Pembangunan Area Parkir dan Sarana Prasarana dilakukan Disbudpar, sedangkan untuk DED Jalan dan Pembangunan Akses Masuk Kawasan Wisata dilakukan oleh PUPR,” imbuhnya.
Sementara itu Mr. Lee dari KFIC menyampaikan bahwa Korea Selatan, kira-kira dua per tiga daerahnya merupakan pegunungan, oleh karena itu lahan yang bisa ditanami sudah penuh, maka untuk ikut mengatasi dampak perubahan iklim global, KFIC ingin menanam pohon lebih banyak lagi walaupun itu berada di luar negeri. (red/rl)
Sumber: Pemkab Bogor