PEKANBARU (perepat.com)-Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, daruk Seri Des H Al Azhar MA menegaskan, nasib penduduk tempatan di Riau kian terpuruk.
“Tidak hanya pada sektor ekonomi, berbagai peran di Riau telah dikuasai pendatang. Hasil hutan dan barang tambangnya pun dikeruk orang,” ujar Al Azhar di hadapan Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil SH yang bersilahturrahmi ke Balai Kerapatan Adat LAM Riau, Ahad 22 Rojab 1442 H (7/3/2021).
Diakui Al Azhar, selama ini banyak penduduk tempatan di Riau hanya sebagai penonton. Akibatnya mereka mesti membayar mahal. Penduduk miskin di Riau saat ini mencapai 80 persen dari 450 ribu orang tempatan.
“Inilah hal yang sangat memprihatinkan. Risiko sebagai penonton. Memalukan dan memilukan. Orang telah berpestapora di laman negeri sendiri,” papar Datuk Seri.
Untuk itu, lanjut Al Azhar, khusus kepada penguasa bersama-sama LAM Riau wajib menyadarkan orang Riau tidak layak hanya jadi penonton saja. Mereka mesti dikeluarkan dari kotak kemiskinan berpikir (out boxs thingking), menolak diri menjadi penonton dengan telak.
“Kemakmuran orang Riau pada masa kejayaan kerajaan dahulu disebabkan karena kecerdasan, kecergasan dan ketegasan para pemimpin dengan kejelasan arah membela marwah. Untuk itu kita harus bersama-sama berjuang keluar dari kotak kemiskinan dan menolak menjadi penonton di negeri sendiri,” tutur Al Azhar.(par)