Danrem 061/SK Brigjen TNI Achmad Fauzi berkunjung ke Galeri Kujang Padjajaran |
Paparan.net | Bogor – Sejarah Budaya Sunda sampai saat ini masih menjadi pusat perhatian dunia, ada angklung, Kujang, wayang golek termasuk jaipong.
Para Budayawan Tanah Air pun sampai saat ini masih terus melestarikan budaya peninggalan para leluhur, diantaranya Wahyu Affandi Suradinata atau yang biasa dipanggil Abah Wahyu dan juga Ki Iman Sobar, mereka adalah Budayawan tanah Sunda yang berada di Cipaku Bogor.
Keduanya Budayawan Sunda yang memiliki keahlian di bidangnya masing-masing, Abah Wahyu Budayawan yang juga seorang ahli penempa kujang menjelaskan bahwa Kujang Padjajaran ada 7, yaitu Kujang Ciung, Kujang Badak, Kujang Jago, Kujang Bangau, Kujang Bangkong, Kujang Nangka dan kujang wayang. Abah Wahyu menjelaskan sedikit banyak sejarah Kujang kepada Danrem 061/SK Brigjen TNI Achmad Fauzi yang sedang berkunjung ke Galeri Kujang Padjajaran miliknya.
Dan Abah Wahyu juga menyampaikan pembuatan Kujang dari bahan dan proses pembuatannya.
Selain Mengunjungi Galeri Kujang Padjajaran milik Abah Surya, Danrem juga mengunjungi Galeri Ki Iman Sobar yang berada di Bumi Asih Cipaku Bogor.
Disana Danrem melihat koleksi batu Fosil yang jumlahnya ribuan dan ratusan koleksi Golok atau parang dari berbagai daerah.
Ki Iman menjelaskan bagaimana dan darimana Ia mendapatkan semua koleksi koleksinya yang tidak sedikit tersebut. Mendengar penjelasan itu terlihat Danrem sangat tertarik.
Nampaknya Danrem tidak hanya menikmati Penjelasan yang disampaikan oleh Ki Iman, Ia juga menjelaskan ketertarikannya pada budaya tanah air sudah sejak lama, bahkan beberapa kali Ia pernah melihat keindahan pusaka budaya Nusantara tersimpan di museum Luar Negeri. Saat ia bertugas mengawal Presiden Melaksanakan kunjungan kerja ke Amerika, Belanda, Inggris dan Malaysia Ia melihat banyak pusaka Nusantara berada disana.
Oleh karena itulah maka sampai saat ini ia terus mengagumi budaya tanah air, salah satunya budaya Sunda. Ia berharap kepada para Budayawan untuk selalu melestarikan budaya tanah air.
“Ini adalah budaya Bangsa yang perlu dipertahankan keberadaannya dan sejarahnya, oleh karena itu kita harus melestarikan dan mengenalkan ini kepada generasi penerus bangsa, agar pusaka ini tidak punah tertelan oleh zaman.” Ungkap Danrem 061/SK.
Sumber: Penrem 061/SK