Gubernur Riau, Drs H Syamsuar MSi pidato membuka resmi majelis perbincangan (foto: par/perepat.com)
PEKANBARU (perepat.com)-Majelis Perbincangan bertema Agenda Pemulihan dan Penguatan Ekonomi berlangsung Rabu, 3 Sya’ban 1442 H (17 Maret 2021) di balairung Tenas Effendi, Balai Adat, Jalan Diponegoro 39, Kota Pekanbaru. Selain tatap muka, juga temu virtual (zoom meeting) dan disiarlangsungkan.
Membuka resmi acara, Gubernur Riau, Datuk Seri Setia Amanah Masyarakat Adat Melayu Riau, Drs H Syamsuar MSi. Ia menyatakan akan selalu bersama-sama dengan pihak Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau melakukan pemulihan dan penguatan ekonomi masyarakat.
“Terlebih lagi pada masa kondisi pandemi covid-19, kebersamaan dan kegotongroyongan amat diperlukan. Semua pihakpun,” ujar Syamsuar.
Pemprov Riau, lanjutnya, telah menyusun sejumlah rencana dan strategi (renstra) membangkitkan ekonomi. Satu di antaranya berupaya meningkatkan digitalisasi di kalangan para pengusaha. Digitalisasi di bidang ekonomi keharusan yang perlu diterapkan, karena tren transaksi digital terus meningkat.
“Sasaran pembangunan ekonomi di Riau, mengangkat nasib si miskin. Jurang ketimpangan antara kaya dengan miskin tak boleh dibiarkan kian menganga. Membiarkannya sangat berbahaya,” tukas Gubri menegaskan.
Diakunya , pada masa pandemi ada pertambahan jumlah orang miskin di Riau. Dari 6,82 persen naik menjadi 7.04 persen. Juga di urutan 11 nasional, dan tidak separah persentase kenaikan nasional. Ekonomi yang tidak terlalu terpuruk itu, imbuhnya, karena didukung sektor perkebunan sawit, dan migas yang relatif stabil. Diharapkan dari majelis perbincangan diperoleh pemikiran-pemikiran prospek ekonomi ke depan.
Majelis Perbincangan yang dipandu Satria Utama (Pemred Riau24.com). Narasumber, ekonom senior, Alviani, Kepala Bank Indonesia (BI) Riau, Decymus, Dirut Bank Riau Kepri, Andi Buchari, Dukungan Bisnis SKK Migas Sumbagut, Yanin Kholison dan CEO PTPN V, Jatmiko Santosa.(par/dan)