
Presiden Republik Indonesia, Ir Joko Widodo.
JAKARTA (perepat.com)-Penambahan kasus baru Covid-19 di Provinsi Riau semakin menjadi-jadi. Dari hari ke hari angka penambahan kasus terus meningkat. Bahkan, dalam sehari mampu menembus 400-500 kasus.
Berdasarkan data penularan Covid-19 terakhir Rabu (28/4/2021), di Provinsi Riau terdapat sebanyak 43.177 kasus positif Covid-19, serta 37.644 diantaranya dinyatakan sembuh dan 1.061 meninggal dunia.
Terkait angka yang mengkhawatirkan itu, Presiden RI, Ir Joko Widodo (Jokowi) memberikan peringatan kepada Gubernur Riau, Drs Syamsuar MSi untuk berhati-hati dan mencegah peningkatan penularan terus bertambah.
“Hati-hati. Ada kenaikan, karena grafis dan kurva harian selalu kita ikuti. Segera lakukan tindakan pencegahan peningkatan jumlah kasus,” ujar Presiden dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (29/4/2021) ketika menyampaikan pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia.
Presiden mengaku telah mengidentifikasi saat ini terdapat sebanyak 10 daerah yang mulai kembali mengalami kenaikan kasus Covid-19. Yakni Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, Jambi, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Karenanya para kepala daerah di 10 daerah itu, kembali diberi peringatan oleh Presiden untuk tidak kendor dalam melakukan tindakan penekanan peningkatan kasus positif Covid-19 baru di daerah masing-masing. Terlebih dengan pengetatan larangan mudik lebaran Idul Fitri 2021 mendatang.
“Jangan sampai kendor, tekan terus angka peningkatan kasus positif Covid-19 di daerah masing-masing. Terlebih dengan pengetatan larangan mudik lebaran Idul Fitri, jangan sampai lengah yang akhirnya nanti bisa berakibat terjadi lonjakan kasus,” tukasnya.
Meski demikian, diakui mantan Gubernur DKI Jakarta itu bahwa jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mulai menurun beberapa pekan terakhir. Dia menyebut kasus baru setiap harinya tercatat di kisaran angka 4 ribu hingga 6 ribu.
Jumlah itu, menurut Jokowi, jauh di bawah catatan penambahan kasus Covid-19 pada awal tahun. Akan tetapi, dia tak mau masyarakat dan pemerintah daerah terlena dengan keadaan tersebut.
“Terus akan kita tekan. Jadi, sekali lagi hati-hati,” tegas Jokowi.(sap/rud/sars)