Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir.
PEKANBARU (perepat.com)-Pemerintah Provinsi Riau telah mendistribusikan vaksin COVID-19 ke seluruh Kabupaten/Kota di Riau. Selanjutnya Kabupaten/Kota memberikan vaksinasi bagi masyarakat, sesuai dengan sasaran masyarakat panerima vaksin.
Dimana untuk tahap kedua penerima vaksin merupakan masyarakat dari petugas publik, seperti tenaga pendidik, tokoh masyarakat, lansia, TNI/Polri, pedagang, supir, ojek online.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, hingga saat ini Pemprov telah menerima vaksin sebanyak 639.580 dosis, Sinovac dan Astrazeneca. Vaksin yang sudah diterima langsung dikirimkan ke Kabupaten Kota sesuai dengan peruntukan penerima vaksin.
“Penambahan vaksin untuk Riau terus dikirim, dan sesuai target 70 persen dari jumlah penduduk yang akan kita terima. Kalau jumlah penduduk ada 7 juta jiwa, sekitar 4,9 juta yang akan kita terima vaksinnya. Tentu vaksin ini ada sesuai yang dikirim untuk menghindari expired (kadarluarsa, red) jadi supaya cepat selesai dilakukan percepatan vaksin,” ujar Mimi.
“Total yang sudah kita terima sekarang sebanyak 639.580 dosis di distribusikan ke Kabupaten Kota. Vaksinnya ada Sinovac, dan ada sebanyak 2.800 Astrazeneca, langsung untuk TNI dan sudah diserahkan ke TNI,” tambahnya.
Dijelaskan Mimi, dengan telah diserahkannya vaksin ke Kabupaten Kota, maka tanggungjawab daerah melaksanakan vaksinasi bagi masyarakatnya. Dimana untuk tahap kedua ini bagi petugas publik. Juga masyarakat yang sesuai dengan sasaran penerima bisa langsung ke Puskesmas, tanpa harus ada vaksinasi masal. Cukup dengan melihatkan pekerjaan sesuai dengan petugas publik dan tidak boleh ada penolakan.
“Sebenarnya masyarakat sesuai sasaran bisa langsung ke Puskesmas, masyarakat bisa datang, bisa dilakukan untuk masyarakat yang sesuai tahapan sasaran kedua, seperti lansia dan petugas publik, kan sudah ada macam pegawai, pegawai pemerintah, tenaga transportasi pelaku wisata, keamanan TNI/Polri, ada aturannya. Kalau yang datang sesuai sasaran dan vaksinnya ada dan bisa dilayani, tidak harus vaksin masal, bisa minta ke Puskesmas atau rumah sakit di Kabupaten Kota, selagi ada vaksinnya,” tandas Mimi.(sars/mc)