Giant resmi tutup per 31 Juli 2021 di seluruh Indonesia.
JAKARTA (perepat.com)-Gerai supermarket Giant di seluruh Indonesia direncanakan tutup mulai 31 Juli 2021. Hal ini seiring dengan pengumuman perusahaan ritel multiformat PT Hero Supermarket Tbk (Hero Group), Selasa, 25 Mei 2021.
Hero akan fokus ke merek dagang IKEA, Guardian dan Hero Supermarket, yang memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan Giant.
Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk (HERO), Patrik Lindvall menjelaskan bahwa keputusan perseroan untuk menutup dan menghentikan operasional Giant pada akhir Juli 2021 sudah dipikirkan masak-masak.
Patrik menjelaskan bahwa penutupan seluruh gerai Giant adalah hasil dari peninjauan perseroan secara menyeluruh dan mendetail selama beberapa tahun terakhir.
“Tentu saja pengambilan keputusan ini tidak dalam waktu semalam. Kami sudah mempelajari tren di industri hipermarket selama bertahun-tahun, tidak hanya di Indonesia tapi juga secara global dan regional,” kata Patrik.
Dari hasil kajian perusahaan diketahui bahwa dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi pergeseran tren dalam industri peretail, terutama dari perubahan perilaku konsumen.
MENUHOME BISNISGiant Tutup per Juli 2021, Bos Hero Supermarket: Bukan Keputusan SemalamReporter: Bisnis.comEditor: Rr. Ariyani Yakti WidyastutiRabu, 26 Mei 2021 06:42 WIBGiant Tutup per Juli 2021, Bos Hero Supermarket: Bukan Keputusan Semalam Suasana Giant Margo City yang ramai dengan pengunjung menjelang tutup permanen, Rabu, 3 Februari 2021. Gerai ritel kebutuhan harian itu akan resmi tutup pada 3 Maret 2021. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk. (HERO) Patrik Lindvall menjelaskan bahwa keputusan perseroan untuk menutup dan menghentikan operasional Giant pada akhir Juli 2021 sudah dipikirkan masak-masak.
Patrik menjelaskan bahwa penutupan seluruh gerai Giant adalah hasil dari peninjauan perseroan secara menyeluruh dan mendetail selama beberapa tahun terakhir.
“Tentu saja pengambilan keputusan ini tidak dalam waktu semalam. Kami sudah mempelajari tren di industri hipermarket selama bertahun-tahun, tidak hanya di Indonesia tapi juga secara global dan regional,” katanya kepada Bisnis, Selasa, 25 Mei 2021.
Advertising
AdvertisingDari hasil kajian perusahaan diketahui bahwa dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi pergeseran tren dalam industri peretail, terutama dari perubahan perilaku konsumen.
Masyarakat, menurut Patrik, belakangan lebih memilih berbelanja di gerai yang lebih kecil dan lebih dekat dari tempat tinggal ketimbang harus mendatangi hipermarket yang lokasinya cenderung lebih jauh.
Tak hanya itu, Patrik menilai perkembangan teknologi juga semakin mengubah perilaku belanja masyarakat yang dimudahkan dengan berbelanja secara online. Ia juga mencontohkan tren bahwa sejumlah hipermarket yang tak terlalu diminati itu tidak hanya terjadi di Indonesia.
Beberapa peretail seperti Walmart asal Amerika Serikat, Carrefour asal Prancis, dan Tesco asal Inggris sudah lebih dulu menjauh dari format hipermarket.
Patrik juga membeberkan, bahwa sebenarnya perseroan tak menyerah dengan keadaan begitu saja. Sejumlah upaya sudah dilakukan untuk mempertahankan Giant lewat perbaikan sejumlah gerai dan peningkatan kualitas produk dalam rangka menggaet pelanggan.
“Tapi tren (perubahan perilaku konsumen) itu bertahan. Dan kami melihat perubahan perilaku itu makin cepat pada masa pandemi ini,” ujar Patrik.
Patrik pun menegaskan penutupan seluruh gerai Giant yang mencapai 100 gerai bukan karena dampak pandemi saja, melainkan lebih disebabkan oleh perilaku belanja konsumen yang sudah dijelaskannya tadi. Menurutnya, keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan kebaikan bagi semua pihak.
Perseroan percaya keputusan ini akan membawa hasil yang positif di masa depan untuk jangka panjang. Di sisi lain, Patrik mengungkapkan berdasarkan hasil tinjauan perseroan merek dagang yang dikelola PT Hero lainnya yaitu Hero Supermarket, Guardian, dan IKEA berpotensi tumbuh lebih tinggi ketimbang Giant.
Giant selama ini dikenal sebagai toko retail modern dengan format hipermarket yang menyasar pelanggan dengan kebutuhan skala besar. Selain itu, Giant juga hadir dalam bentuk supermarket dengan nama Giant Ekspres.(pc/sars/sap)
- Sumber : Tempo