Gubernur Riau, Drs H Syamsuar MSi meninjau pelaksanaan sekolah tatap muka terbatas, beberapa waktu lalu.
JAKARTA (perepat.com)-Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) RI, Nadiem Makarim mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) untuk segera memulai pembelajaran tatap muka di sekolah dengan protokol kesehatan Covid-19 ketat.
Nadiem menyebut para pelajar sudah banyak yang terhambat pembelajarannya akibat terlalu lama menjalani pembelajaran jarak jauh dengan berbagai kendala. Sehingga mereka terancam ketinggalan pelajaran.
“Sekali lagi, saya imbau, kepada seluruh satuan pendidikan, jika ibu dan bapak guru serta tenaga pendidikan sudah divaksinasi mohon segera memberikan opsi Pertemuan Tatap Muka (PTM) terbatas,” kata Nadiem.
Nadiem mengaku banyak pelajar yang mengadu kepadanya meminta sekolah dibuka lagi karena kesulitan dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
“Saya masih cukup sering mendengar keluhan para pelajar yang ingin kembali bersekolah, mereka bertanya kapan sekolah dibuka lagi, kapan bisa bertemu guru dan teman-teman, hal itu membuktikan anak-anak kita sudah tidak sabar,” ungkapnya.
Nadiem menjelaskan dalam Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang sekolah di masa pandemi disebutkan bahwa keputusan terakhir buka sekolah diserahkan penuh kepada orang tua atau wali murid.
Dalam SKB tersebut mewajibkan sekolah tetap memberikan dua opsi yakni pembelajaran tatap muka (offline) atau jarak jauh (online) sesuai dengan izin orang tua atau wali murid.
Sementara itu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Iwan Syahril menambahkan, PJJ selama Covid-19 akan menurunkan bahkan menghilangkan kompetensi pendidikan pelajar (learning loss). Sehingga butuh waktu 9 tahun untuk mengejarnya.
“Learning loss berakibat pada penurunan penguasaan kompetensi peserta didik yang memiliki dampak jangka panjang, bahkan diprediksi bisa sampai puluhan tahun, dan untuk memperbaiki kondisi saat ini dibutuhkan kehilangannya diprediksi bisa sampai 9 tahun,” terang Iwan.(pc/sars/sap)