AGAM (perepat.com)-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, Sumatera Barat (Sumbar) bakal mengusulkan Inyiak Canduang atau Syekh Sulaiman Arrasuli, pendiri Madrasah Tarbiyah Islamiah (MTI) Canduang menjadi pahlawan nasional ke Kementerian Sosial (Mensos) Republik Indonesia (RI).
Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Agam, Rahmi Artati. Menurutnya, pihaknya telah mempunyai bahan yang lengkap dalam mengusulkan gelar pahlawan nasional untuk Syekh Sulaiman Arrasuli kepada Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).
“Bahan sudah lengkap, seminar nasional sudah digelar, mudah mudahan lengkap sesuai persyaratan yang ditentukan,” ujar Rahmi.
Saat ini, papar Rahmi, proses yang sedang berjalan adalah pengkajian kelengkapan bahan oleh Tim Pengkajian Pengusulan Gelar Pahlawan Daerah (TP2GD) Agam dan Sumbar.
Namun dilihat dari rentang waktu, tipis harapan bisa usulan tersebut dinaikkan pada 2021. Hal ini mengingat belum adanya pertemuan TP2GD. Sedangkan bahan paling lambat sampai di Kemensos Mei 2021 dan sebelum Agustus sudah ada keputusan presiden.
“Kalau tidak bisa tahun ini, pada 2022 diusulkan kembali,” katanya.
Syekh Sulaeman Arrasuli yang populer dipanggil Inyiak Canduang merupakan pendiri MTI Canduang pada 5 Mei 1928.Madrasah atau sekolah Inyiak Canduang telah menjadi salah satu lembaga pendidikan Islam yang banyak melahirkan para ulama.
Selain mendirikan MTI Canduang, kata Rahmi, Syekh Sulaiman Arrasuli juga tokoh pergerakan dengan mendirikan Persatuan Tarbiyah Islamiyah pada 1928. Di zaman pemerintahan Jepang, Inyiak Canduang menjadi Ketua Majelis Islam Tinggi (MIT), lembaga seperti MUI sekarang.
Setelah Pemilu pertama pada 1955, Inyiak Canduang menjadi salah seorang anggota Konstituante.
“Jasa beliau sangat banyak untuk Agama Islam dan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Untuk itu beliau layak kita usulkan untuk mendapat gelar pahlawan nasional,” ucap Rahmi.(pc/sars)
- Sumber : Suarasumbar.id