DPR RI meminta pemerintah tegas menunda pemberangkatan jamaah calon haji.(foto istimewa)
JAKARTA (perepat.com)-Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Golkar, Hasan Basri Agus mengusulkan agar pemerintah kembali menunda pengiriman jamaah ibadah haji tahun ini apabila tidak memungkinkan.
Hasan menilai target waktu untuk mendapatkan kepastian kuota haji dari Saudi sudah usai dan Indonesia tidak mendapat jatah kuota.
“Kita harus clearkan masalah ini. Kalau enggak memungkinkan lagi, saya pikir kita putuskan saja tahun ini kita tunda saja haji ini. Saya pikir begitu,” kata Hasan di kompleks gedung MPR/DPR RI.
Diketahui, Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas sempat mengatakan bahwa batas waktu maksimal pemberian kuota haji oleh Saudi sudah lewat jadwal. Terakhir, kata dia, jadwal pemberian kuota sebesar 1,8 persen dengan pemberangkatan 12 kloter seharusnya sudah diberikan Saudi sejak 28 Mei 2021 lalu. Namun hal itu belum ada kepastian sampai saat ini.
“Jangan menyusahkan kita. Sebab dari target itu sudah selesai. Tak dimungkinkan lagi menyiapkan itu,” tambah Hasan.
Lebih lanjut, Hasan meminta agar Menag tak perlu ragu untuk mengambil sikap terkait pelaksanaan haji. Menurutnya, kejelasan sikap tersebut dibutuhkan bagi calon jemaah haji saat ini.
“Kalau memang enggak mungkin ya sudah putuskan, kalau kita enggak berangkatkan jamaah haji kita ke Saudi. Jangan membuat masyarakat ragu-ragu dan macam-macam penilaian terhadap kita,” tegas Hasan.
Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi PKB Maman Imanulhaq menyoroti soal kejelasan keputusan Menag apakah tetap memberangkatkan calon jamaah hjai atau tidak. Ia tak ingin masyarakat dibuat bertanya-tanya terkait keputusan tersebut.
“Sebenarnya faktor komunikasi penting. Terutama kepada publik kejelasan berangkat atau tidak. Kalau seandainya dipastikan kita ga berangkat itu menarik, daripada orang pengen berangkat tapi ga berangkat,” kata Maman.
Maman meminta kepada Menag untuk mengedepankan alasan kesehatan keselamatan jiwa apabila memutuskan tak memberangkatkan haji tahun ini.
“Perlu dijelaskan keselamatan jiwa penting, terutama dalam masa pandemi ini,” pungkas Maman.(pc/sars)
- Sumber : cnnindonesia