Ketua Umum DPH Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Datuk Seri Syahril Abubakar.
PEKANBARU (perepat.com)-Ketua Umum DPH Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Datuk Seri Syahril Abubakar mengatakan, bahwa dalam perjalanan merebut Blok Rokan, ternyata ada persyaratan-persyaratan yang belum bisa dipenuhi oleh Badan Usaha Milik Adat (BUMA) untuk berjalan sendiri tanpa menggandeng pihak lain yang disyaratkan oleh Pertamina.
Syahril mengatakan, bahwa dalam B to B bisnis perminyakan dibawah naungan Pertamina, terdapat semacam EO untuk mengurusnya dan dilelangkan di Credit Suisse bagi perusahaan manapun yang kredibel dan memiliki pengalaman.
“Melalui persyaratan yang disyaratkan oleh Credit Suisse, badan usaha yang mau masuk dalam bisnis perminyakan ini, adalah badan usaha yang sudah eksis, profesional dan memiliki pengalaman, modal dan teknologi, sementara BUMA kan baru kita buka, belum siap lagi,” kata Syahril Abubakar.
LAM sendiri, kata Syahril mengaku sempat letih mencari perusahaan untuk digandeng mengingat waktu yang mepet. Namun pada akhirnya mendapatkan perusahaan untuk digandeng dan sudah di daftarkan ke Credit Suisse.
“Setelahnya Credit Suisse membalas kepada LAM dan BUMA, bahwa kita diperkenankan untuk mengikuti proses selanjutnya. Karena dianggap sudah memenuhi syarat serta perusahaan yang kita gandeng ini sudah mumpuni untuk ikut tender,” ungkap Syahril.
Disinggung mengenai perusahaan apa dan darimana perusahaan tersebut berasal, Syahril belum mau membuka suara.
“Perusahaannya dari luar negeri. Kalau namanya dan asal negaranya, masih off the record. Yang jelas kita minta doa restu agar tahapan-tahapan selanjutnya kita masih bisa ikut memenangkan tender dalam tanda kutip yang disyaratkan oleh Pertamina dengan segala skemanya,” pintanya.
“Skemanya ini sedang kita rundingkan dan negosiasi antar pihak kita, melalui PT Negeri Melayu Bertuah (NNB). Dan tahapan berikutnya kita sudah diundang Pertamina berbicara secara virtual melalui pihak Pertamina, dan kita juga sudah melengkapi dokumen kepada credit suisse selaku penyelenggaranya. Mari sama sama kita menunggu,” tambah Syahril.
Menurut Syahril, pada tanggal 4 Mei yang lalu LAM Riau bersama mitra yang digandeng mendaftar ke Pertamina melalui EO credit suisse, sebagai pihak penyelenggara tender. Menyinggung mitra yang digandeng BUMA, Syahril mengatakan mereka juga siap dengan finansial, teknologi dan juga sumber daya manusia (SDM).(sars)