Tahun ini Pemerintah Indonesia kembali memutuskan untuk membatalkan keberangkatan Jamaah Haji.
PEKANBARU (perepat.com)-Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI kembali memutuskan untuk membatalkan keberangkatan Jamaah Calon Haji (JCH) ke Tanah Suci pada musim haji 1442 H atau 2021. Pemerintah beralasan belum ada kepastian pemberian kuota bagi JCH asal Indonesia dari Arab Saudi.
Sedikitnya ada setengah juta JCH Indonesia tahun ini yang gagal menunaikan rukun Islam kelima itu ke Tanah Suci. Sedangkan di Riau sendiri setidaknya ada 5.008 orang JCH batal berangkat.
Agus salah satunya. JCH asal Pekanbaru ini mengaku kecewa karena ini merupakan yang kedua kalinya ia gagal berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji.
“Sedih, karena kita tak pernah tahu sampai kapan umur kita berapa lama lagi. Sebenarnya saya keberangkatan tahun kemarin, artinya sudah dua tahun gagal,” ujar Agus.
Agus mengaku, sudah menyelesaikan semua administrasi keberangkatan ke Mekkah. Termasuk menulasi pembayaran keberangkatan.
“Semua administrasi sudah semua, dan sudah kita lunasi, karena soal adminstrasi harus segera negara ini,” cetusnya.
Karenanya, ia berharap ke depan ada komunikasi baik yang dilakukan pemerintah dengan Arab Saudi.
“Ya kita berharap ada komunikasi yang baik untuk kedepannya. Memang kita Indonesia jamaah haji terbesar, sehingga ada pertimbangan sulit mengatur, dibanding negara lainnya seperti Singapura yang mendapat izin keberangkatan,” ucap Agus.
Dengan upaya yang dilakukan diharapkan ke depan tidak ada lagi pembatalan pemberangkatan jamaah haji ke tanah suci.
“Kalau kita menunggu Corona ini habis kita tak tahu sampai kapan. Artinya harus ada upaya, bukan pasrah dengan kondisi Corona sekarang. Kita juga tak bisa berbuat apapun, karena ini bukan masalah pribadi, tapi ada hubungan antar negara,” paparnya.
“Memang ibadahnya urusan pribadi, tapi soal keberangkatannya sudah menyangkut izin antar negara. Makanya mau tak mau harus ikut aturan negara,” tambah Agus.(pc/sars)