Rumah petak yang dikontrak terduga teroris di Jalan Muslimin I, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru.
JAKARTA (perepat.com)–Detasemen Khusus ( Densus) Antiteror 88 Markas Besar Polisi Republik Indonesia (Mabes Polri) telah menangkap 13 terduga teroris di beberapa daerah di Riau.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat (Kabagpenum Div Humas) Polri , Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Dr Ahmad Ramadhan SH MH MSi ketika dihubungi belum bersedia menyebutkan identitas dan di daerah mana para terduga teroris yang ditangkap pada waktu yang berbeda.
“Sabar, ya! Densus 88 masih terus melakukan pendalaman,” ujar pria lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1991 itu.
Penjual Kurma di Pekanbaru Diamankan
Pagi ini, Senin 3 Dzul Qo’idah 1442 (14 Juni 2021), sekira pukul 08.00 WIB petugas Densus 88 menangkap MZA (30), yang diduga teroris.
Penangkapan di rumah penjual kurma yang dikontraknya di satu gang di Jalan Muslimin I, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai.
Setelah penangkapan, istri MZA, Ima Hartati (28) menyebutkan, petugas yang datang cukup banyak. Mereka ada yang berpakaian dinas lengkap bersenjata, dan ada pula yang berpakaian bebas. Tapi yang membawa suaminya hanya dua atau tiga orang.
Dituturkan Ima, suaminya ketika itu sedang membantu mencuci piring setelah kembali dari kedai membeli bumbu untuk memasak ayam. Terdengar gedoran pintu cukup keras.
“Saat dibuka tampak sejumlah polisi yang berdiri di depan rumah. Polisi langsung saja menangkap dan membawa MZA,” terang Irma.
Aktifitas MZA, sebut istrinya, pernah membantu penggalangan dana untuk perjuangan Muslim Palestina. Dia bergabung di satu organisasi, tapi sudah mengundurkan diri.
Tak diketahui Ima apa sebab suaminya ditangkap. Seorang polisi hanya memerlihatkan surat yang tak sempat dibacanya. Sejumlah barang, seperti dua laptop, telepon genggam dan satu buku tabungan dibawa polisi untuk barang bukti.
“Kalau barang-barang, malah barang saya yang dibawa. Laptop bekas, HP rusak dan ada juga dibawa buku rekening Ayahnya (suami maksudnya, red),” tutur Ima.
“Kalau dugaannya seperti apa kita serahkan saja kepada Allaah. Allaah yang punya penghakiman Agung. Allaah nanti yang punya pengadilan. Allaah yang buka semuanya,” tukas perempuan muda itu tawakkal.
“Mudah-mudahan Ayah tidak apa-apa. Bisa pulang dengan selamat,” harapnya pula.
Ketua Rukun Warga (RW), Pengurus Masjid datang ingin mengetahui. Bahkan seorang petugas dari Bintara Bina Desa (Babinsa) juga datang.
Bagaimana kasus sebenarnya, belum dapat mengonfirmasinya ke pada Densus 88 Antiteror. Keterangan resmi pun belum diperoleh.(wan/dan)