
Polresta Pekanbaru ekspos hasil penangkapan sejumlah preman yang meresahkan masyarakat Pekanbaru.(foto istimewa)
JAKARTA (perepat.com)-Sebanyak 9.398 orang diduga preman berhasil diamankan polisi dari 5.374 lokasi berbeda-beda selama 10 hari terakhir sejak 11 hingga 21 Juni. Penindakan tersebut pasca diberlakukannya operasi pemberantasan aksi premanisme dan pungutan liar (pungli) di berbagai wilayah di Indonesia.
“Terdapat 5 Polda dengan jumlah pelaku yang ditangkap terbanyak,” ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan.
Berdasarkan data, Polda Jawa Tengah berhasil mengamankan 3.472 orang yang terdiri dari 1.445 pelaku premanisme dan 2.027 pelaku pungli.
Kemudian, Polda Jawa Barat meringkus 2.033 orang. Di mana ribuan orang itu terdiri dari 758 pelaku premanisme dan 1.275 pelaku pungli.
“Ketiga Polda Sumatera Utara sebanyak 1.589 orang, premanisme 45 orang dan pungli 1544 orang,” kata Ramadhan.
Selanjutnya, Polda Banten menangkap 1.194 orang yang terdiri 1.092 pelaku premanisme dan 102 pelaku pungli. Terakhir, Polda Jatim dengan total mengamankan 1.110 orang dengan rincian 471 pelaku premanisme dan 639 pelaku pungli.
Sebagai informasi, Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerbitkan Surat Telegram guna memberangus pungli dan premanisme di Pelabuhan seluruh Indonesia.
Telegram ini keluar atas perintah Presiden Jokowi yang meminta Kapolri untuk menuntaskan pungli dan preman yang bikin sopir pelabuhan mengeluh.
Surat Telegram bernomor ST/1251/VI/HUK.7.1/2021 tanggal 15 Juni 2021 ini ditujukan kepada para Kapolda dikarenakan maraknya aksi premanisme dan pungutan liar (pungli) di kawasan pelabuhan dan sekitarnya.(pc/sars/sap)