PEKANBARU (perepat.com)–Setelah beberapa lama mengadakan kajian rutin, Idaroh Kemakmuran Masjid Indonesia (IKMI) Koordinator Wilayah (Korwil) Riau kembali mengadakannya.
Kali ini, ujar karyawan sekretariat IKMI Kota Pekanbaru, Rizki Tunnafis SKom (NIM 1585) menginformasikan kepada perepat.com ditaja virtual atau via aplikasi zoom meeting.
“Dilaksanakan In sya’a Allaah Selasa malam Rabu 19 Dzul Qo’idah 1442 (29 Juni 2021) pukul 20:00 WIB atau ba’da ‘Isya’,” ucap Rizki.
Sekretaris Umum IKMI Korwil Riau, Ustadz Musir MS SAg (NIM 950) menjelaskan, pula bahwa kegiatan ditaja oleh Panitia Pelaksana (Panpel) yang diketuai Ustadz ‘Abdul ‘Azhim SSi (NIM 1006) dengan sekretarisnya Ustadz Marjohan Hasimu SAg (NIM 1111).
Kegiatan langsung, dilaksanakan di Gedung Markaz Mubaligh (GMM) atau Muballigh Center, Jalan Todak/Udang Putih 1 A Kelurahan Tangkerang Barat (Tangbar).
Narasumber atau pematerinya, Tuan Guru Dr H Helmi Basri Lc MA al-hafidz Dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau itu akan membincangkan bahasan tentang Masail Fiqhiyah, masalah fikih kekinian atau kontemporer.
Ketua Umum IKMI Korwil Riau, Ustadz Dr H Ismardi Ilyas MA mengharapkan kajian rutin itu tidak hanya diikuti oleh para muballigh dan muballighah anggota IKMI.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Pekanbaru itu juga mengajak pula masyarakat warga muslim pun ikut serta.
Join Zoom Meeting https://zoom.us/j/91616649281?pwd=ajk4N2dDYkwyd0NxU2tJRVdDYlp1UT09 Meeting ID: 916 1664 9281 dengan Passcode: ikmiriau
Doktor Summa Cumlaude
Menyelesaikan program doktor atau Strata 3 (S3) pada Jum’at 7 Shafar 1434 (21 Desember 2012) pada Pascasarjana Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Moulay Ismail, Meknes-Maroko.
Pada sidang yang diujikan oleh YB Prof Dr Mohamed Al-Seisi, Dr Farid Syukri, dan Dr Maolaya Umar Bin Hammad didampingi Pembimbing Disertasi Dr Khalid El-Miqaly itu, Tuan Guru Helmi berhasil meraih gelar doktor dengan predikat musyarrof jiddan (summa cumlaude dengan kehormatan/pujian tertinggi) pada bidang maqoshid syari’ah.
Putra kelahiran Rabu 4 Rojab 1394 (24 Juli 1974) itu menjadi orang pertama dari Sumatera yang meraih gelar bergengsi itu di Maroko. Sekaligus tercatat sebagai doktor kedua dari Asia Tenggara yang mengkaji bidang maqoshid syari’ah atau tujuan syari’at bagi kemashlahatan dan keselamatan ummat.
Judul disertasinya Al Ta’amul al-Maqoshidi Ma`a al-Sunah al-Nabawiyah wa Tanziluhu `Ala Ba`dhi al-Waqai` al-Mu`ashirah Fii Indonesiyah (Interaksi Maqoshid Terhadap Sunnah Nabawiyah dan Aplikasinnya Terhadap Beberapa Realita di Indonesia Saat Ini). Tuan Guru H Helmi juga hafal al-Qur’an atau al-hafidz.(dan/par)