![](https://www.cybernkri.com/wp-content/uploads/2021/07/images-28.jpeg)
Gubernur Riau dan Kakanwil Kemenag Riau foto bersama.
PEKANBARU (perepat.com)–Hadir pada syukuran dan peresmian kantor baru Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Riau, di Blok B Komplek Perkantoran Sudirman, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, Rabu 19 Dzul Qo’dah 1442 (30 Juni 2021), Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Riau, Dr H Mahyuddin MA.
Beliau turut mengapresiasi positif program-program dan penyaluran bantuan kepada mustahik penerima manfa’at (yang berhak menerima zakat) oleh Baznas Provinsi Riau.
Saat meresmikan, Gubernur Riau (Gubri), Drs H Syamsuar MSi Datuk Seri Setia Amanah Masyarakat Adat Melayu Riau, sekaligus menyerahkan simbolis bantuan yang dihimpun Baznas Provinsi Riau kepada kaum dhu’afa, dan beasiswa pendidikan sekolah di dalam dan juga di luar negeri.
Selain bantuan keuangan, Baznaz Provinsi Riau melaksanakan pula program-program unggulan berupa kerjasama dengan Perguruan Tinggi, yakni program satu keluarga satu sarjana (Satu KeSaNa). Juga Program Rumah Singgah untuk mereka yang datang berobat ke Pekanbaru dari daerah, Program Pemberdayaan Masyarakat Desa se-Riau dan Program Pulau Zakat di dua pulau.
Kedua pulau itu yaitu Pulau Mendul (Penyalai), Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelawan dan Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, sebagaimana diinformasikan oleh Pimpinan Baznas Provinsi Riau, Tuan Guru Dr H Saidul Amin MA.
Usai peresmian, Kakanwil Kemenag Provinsi Riau menyatakan komentar, bahwa keberadaan Baznas Provinsi Riau di daerah ini sangat membantu pengumpulan zakat dari muzakki (wajib zakat) dan pendistribusian atau penyaluran zakat yang diterima itu kepada masyarakat yang berhak (mustahiq).
“Basnaz dengan tugas yang diamanahkan, Alhamdulillaah, sudah sangat berperan dalam upaya membangun ekonomi masyarakat dhu’afa. Masyarakat pun telah makin meningkat kepercayaannya menunaikan zakat mereka ke Baznas Provinsi Riau, juga Baznas Kota dan Kabupaten. Walau belum signifikan dibanding jumlah wajib zakat,” ungkap Tuan H Mahyudin bersyukur bercampur sedikit prihatin.
Dia bersyukur karena program-program yang digagas dan dilaksanakan Baznas Provinsi Riau, sangat partisifatif. Tidak setakat dan sekadar bantuan berupa uang, tapi juga pemberdayaan ummat.
Sebagai mitra Baznas, Tuan H Mahyuddin prihatin, karena jumlah penerimaan zakat oleh Baznas Riau belum sepenuhnya, bahkan tak sampai 10 persen dari prakiraan potensi zakat di negeri melayu yang adatnya bersendi syarak, yang syaraknya bersendi kitabullaah itu.
“Namun, program dan penyaluran atau pendistribusian bantuan dari Baznaz Riau sudah sangat partisifatif. Terlebih lagi kalau potensi zakat dapat diterima lebih banyak lagi,” pungkasnya menilai dan berharap.(par)