Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI, Dedy Permadi.
JAKARTA (perepat.com)–Tak hanya berdampak pada tingkat hunian keterisian rumah sakit, peningkatan jumlah pasien Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) juga berakibat pada penyediaan pasokan tabung oksigen.
Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI, Dedy Permadi saat siaran langsung Keterangan Pers Harian Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat melalui akun Youtube BNPB, Kamis 27 Dzulqo’dah 1442 (8 Juli 2021), menyampaikan bahwa penambahan suplai oksigen sangat signifikan.
“Diperkirakan 1.700 ton oksigen per hari hingga Selasa 10 Dzulhijjah 1442 (20 Juli 2021) bertepatan saat ‘Id al-Adhha (Hari Raya Qurban) mendatang. Berbanding lurus dengan keperluan suplai oksigen itu, maka akan diperlukan sekira 4.700 konsentrator oksigen untuk pemenuhannya,” ujar Dedy.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI sekaligus Ketua Koordinator PPKM Darurat, Luhut Binsar Pandjaitan telah meminta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) segera merealisasikan ketersediaan oksigen itu. Dia juga meminta menyiapkan tiga kapal guna memastikan ketersediaan liquid oksigen, baik dari produksi lokal atau impor untuk pemenuhan kebutuhan oksigen.
“Ketersediaan oksigen dan menemukan solusi dari masalah produksi tabung oksigen dan oxy tank. Diharapkan pada Ahad 11 Juli 2021 bisa berjalan maksimal,” papar Dedy.
Pemerintah berharap penurunan mobilitas masyarakat dengan penerapan PPKM Darurat hingga 50 persen. Hal itu akan melandaikan tren kenaikan kasus harian Covid-19, sehingga mengurangi pula pasokan oksigen.(wan)