Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12-17 tahun.(foto dok.kompas)
JAKARTA (perepat.com)-Kepala Bidang (Kabid) Advokasi Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Imam Zanatul Haeri memaparkan berdasarkan hasil survei 43,9 persen orang tua setuju memulai kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada tahun ajaran baru, Juli 2021 ini.
Namun, sayangnya antusias keinginan orangtua agar anak mereka kembali bersekolah dengan PTM, tak diiringi dengan persentase orang tua yang telah mengetahui informasi tentang vaksinasi anak. Bahkan masih ada orang tua yang khawatir vaksinasi anak bukan bertujuan untuk kesehatan.
Survei P2G menemukan fakta, ada orang tua yang percaya vaksin berisi chip dari negara tertentu. Setelah anak divaksinasi maka chip itu akan lekat di tubuh. Ada juga yang percaya vaksin haram hukumnya, karena itulah mereka tidak setuju anak mereka divaksin.
“Padahal MUI sudah mengeluarkan fatwa halal. Kami pun menyayangkan masih ada orang tua yang khawatir vaksinasi anak bukan bertujuan untuk kesehatan, ” ucap Iman prihatin.
Dari survei P2G didapat data 55,5 persen orang tua tidak mengetahui informasi ihwal bagaimana proses vaksinasi anak, 35,3 persen orang tua mengaku tahu, dan 9,2 persen menyatakan ragu-ragu tentang informasi vaksinasi anak itu.
“Inilah urgensi sosialisasi dan edukasi terhadap orang tua siswa penting. Jika tidak, maka proses vaksinasi berpotensi terhambat dan tidak maksimal. Jangka panjangnya, orang tua tetap meminta sekolah dibuka walaupun anaknya belum divaksinasi,” tutur Iman mengingatkan dengan jujur.
Meski masih minim informasi, 63,3 persen orang tua setuju jika anak mendapat vaksin, 23,5 persen ragu-ragu, dan 13,2 persen tidak setuju anak mereka divaksin.
P2G sangat mengapresiasi orangtua yang menginginkan vaksin untuk anak-anaknya. Sudah menjadi kewajiban tiap orang, termasuk guru, anak dan orang tua menjaga diri agar tidak terpapar Covid-19. Vaksinasi menjadi satu di antara upaya menjaga diri.
“Tentu lebih baik jika anak sudah divaksinasi sebelum masuk sekolah PTM. Itu untuk mendukung tercapainya kekebalan kelompok (herd immunity) agar suasana pembelajaran kondusif di sekolah nantinya,” pungkas Iman.(saf)