Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo.(foto istimewa)
JAKARTA (perepat.com)-Berdasarkan survei Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) yang menyebutkan mayoritas orang tua murid menyetujui untuk dimulainya sekolah tatap muka pada Tahun Ajaran 2021/2022, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo menghargai hasil survei tersebut.
Meski begitu, ia meminta agar pemerintah pusat mempertimbangkan untuk tetap menunda pembukaan sekolah tatap muka. Sekali pun daerah tersebut berada di zona hijau atau minim penyebaran Covid-19.
“Kesehatan peserta didik merupakan hal utama yang harus dipertimbangkan. Terlebih, saat ini varian covid-19 semakin berkembang dan memiliki tingkat penularan yang lebih cepat dibandingkan varian sebelumnya,” ujar Bamsoet di Jakarta dalam keterangan resminya.
Pemerintah pusat, paparnya, dalam memberikan kewewenangan kepada pemerintah daerah untuk menentukan izin pembukaan sekolah tatap muka, agar memastikan daerah berada di zona hijau Covid-19, tersedianya fasilitas pendukung protokol kesehatan di sekolah yang memadai dan guru-guru yang mengajar secara tatap muka wajib telah mengikuti program vaksinasi serta melakukan tes Covid-19 secara berkala.
“Kepada masyarakat, khususnya kepada orang tua dan guru, agar dapat membimbing dan memberikan arahan kepada anak atau murid untuk memahami pentingnya penerapan protokol kesehatan/prokes di lingkungan sekolah dan ketika berada di luar rumah. Hal ini dikarenakan tingginya bahaya penularan/penyebaran Covid-19,” ungkapnya.
Bamsoet juga meminta pemerintah bersama guru menemukan inovasi baru untuk kurikulum pelaksanaan pembelajaran jarak jauh atau PJJ. Sehingga PJJ dapat lebih dioptimalkan dan tidak memberikan beban tugas-tugas yang terlalu berat kepada murid. Namun memastikan murid tertarik untuk mengikuti pelajaran dengan metode-metode kreatif dan mudah memahami materi yang disampaikan.(pc/sap/sars)