
Pelabuhan ekspor Riau di Dumai.
PEKANBARU (perepat.com)-Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Riau pada bulan Juni 2021 sebesar US$ 1,29 miliar atau mengalami penurunan sebesar 27,78 persen dibanding ekspor bulan Mei 2021 yang mencapai US$ 1,78 miliar.
Kepala BPS Riau, Drs Misfaruddin MSi mengatakan penurunan ini disebabkan oleh turunnya ekspor non migas sebesar 34,21 persen, meskipun ekspor migas mengalami kenaikan sebesar 19,00 persen.
“Ekspor non migas dari US$ 1,57 miliar pada bulan Mei 2021 turun menjadi US$ 1,03 miliar pada bulan Juni 2021, sebaliknya ekspor migas dari US$ 215,69 juta pada bulan Mei 2021 naik menjadi US$ 256,66 juta pada bulan Juni 2021,” ujar Misfaruddin, Kamis (14/7/2021).
Ia mengatakan dari 10 golongan barang ekspor non migas terbesar bulan Juni 2021 dibanding Mei 2021, empat golongan mengalami penurunan, yaitu Lemak & Minyak Hewan (Nabati) sebesar US$ 495,97 juta, Berbagai Produk Kimia US$ 41,40 juta, Kertas dan Karton US$ 35,57 juta, dan Tembakau US$ 1,20 juta.
“Sedangkan yang mengalami kenaikan terbesar terjadi pada Bahan Kimia Organik sebesar US$ 16,80 juta, Ampas dan Sisa Industri Makanan Nabati US$ 10,14 juta, dan Bubur Kayu (Pulp) US$ 6,88 juta,” ungkapnya.
Sementara itu, selama Januari-Juni 2021, nilai ekspor Riau mengalami kenaikan sebesar 49,53 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang disebabkan oleh naiknya ekspor migas dan ekspor non migas masing-masing sebesar 572,79 persen dan sebesar 35,00 persen.
“Kenaikan ekspor migas disebabkan adanya ekspor minyak mentah sebesar US$ 921,73 juta pada tahun 2021, dan ekspor industri pengolahan hasil minyak naik sebesar 12,98 persen,” sebut Misfsruddin.
Selama Januari-Juni 2020, ekspor 10 golongan barang utama non migas memberikan kontribusi sebesar 99,15 persen terhadap total ekspor non migas.
“Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang utama non migas tersebut mengalami kenaikan sebesar 35,71 persen terhadap periode yang sama tahun 2020,” pungkasnya.(sars)