UPTD Balai Benih Tanaman Holtikultura Pelalawan usulkan tiga jenis varian durian ke Kementan RI.
PELALAWAN (perepat.com)-Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Balai Benih Tanaman Holtikultura dan Plasma Nutfah Kabupaten Pelalawan sudah mengusulkan tiga jenis varian durian khas daerah Pelalawan ke pusat perlindungan varietas ke Kementerian Pertanian (Kementan) RI. Ketiga jenis durian ini setelah melewati proses pengkajian nanti bakal menjadi nama Durian Pelalawan.
Selain tiga jenis varian durian, UPTD Balai Benih juga tengah mengusulkan satu jenis buah-buahan khas Pelalawan untuk memperoleh nama dan sertifikat dari Kementan. Ia adalah jenis buah-buahan Kapulasan Bunut.
“Kapulasan Bunut adalah buah-buahan sejenis rambutan. Hanya saja, dari sisi kulitnya, berbeda dengan rambutan. Ia merupakan buah-buahan endemik lokal bisa di jumpai diberbagai kecamatan di Pelalawan. Namun awal mulanya ditemukan di Kecamatan Bunut,” ujar Kepala UPTD Balai Benih Tanaman Holtikultura dan Plasma Nutfah Kabupaten Pelalawan, Taufik.
Taufik menjabarkan, tiga jenis varian durian asli endemik lokal yang sedang diusulkan memperoleh sertifikat nama daerah Pelalawan ke Kementan adalah Durian Madu Sikijang. Durian Madu Sikijang ini berasal dari Kecamatan Bandar Sikijang.
Selain itu durian endemik lokal yang diusulkan adalah jenis Sitang dan durian jenis Terantang. Kedua jenis durian ini berasal di Desa Terantang Manuk, Kecamatan Pangkalan Kuras.
Menurut Taufik, tiga jenis durian endemik lokal termasuk Kapulasan Bunut, nantinya diharapkan menjadi buah-buahan khas Pelalawan.
“Prosesnya itu memang agak panjang, melewati pengkajian dari BPPT. Kita berharap nanti kita punya nama durian asli khas Pelalawan, ataupun Kapulasan Bunut,” ucap Taufik.
Saat ini di lahan UPTD Balai Benih terdapat 65 tanaman langka. Dari jumlah tersebut 59 jenis sudah memiliki nama, 6 jenis lagi belum teridentifikasi.
“59 jenis tanaman langka ini, dikembangkanbiakan di balai. Merupakan tanaman endemik Pelalawan,” ungkap Taufik.(pc/sars)