Ilustrasi titik panas di Sumatera.
PEKANBARU (perepat.com)-Memasuki musim kemarau, titik panas (hotspot) kembali bermunculan di sejumlah wilayah di Pulau Sumatera. Parahnya, jumlah titik panas ini meningkat drastis dari sebelumnya.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tercatat 138 titik panas atau hotspot di Pulau Sumatera, Kamis (22/7/2021).
“Hari ini di Sumatera terpantau ada 138 titik panas. Riau menjadi salah wilayah yang terpantau hotspot,” ujar Forecaster On Duty BMKG Stasiun Pekanbaru Putri Siregar, Kamis (22/7/2021).
Putri mengatakan 138 titik panas tersebar di 9 wilayah dengan sebaran terbanyak itu berada di Provinsi Riau, yakni sebanyak 46 titik.
“Selanjutnya ada di Sumatera Utara sebanyak 27 titik, Sumatera Barat 23 titik, Bengkulu 14 titik, Sumatera Selatan 10 titik, Bangka Belitung 8 titik, Jambi 5 titik, Aceh 3 titik dan Kepulauan Riau 2 titik,” terang Putri.
Untuk wilayah Riau, lanjut Putri, 46 titik panas tersebar di 10 wilayah dengan sebaran terbanyak itu di Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 24 titik.
“Selanjutnya ada di Kabupaten Kampar 6 titik, Rokan Hulu 4 titik, Pelalawan dan Indragiri Hulu masing-masing 3 titik, Bengkalis 2 titik, serta Kepulauan Meranti, Dumai, Kuantan Singingi dan Indragiri Hilir masing-masing 1 titik,” paparnya.
Dari jumlah tersebut, 8 titik berada di level tinggi. Hal ini bisa diartikan di wilayah tersebut dipastikan ada aktivitas kebakaran hutan dan lahan.
“8 titik tersebut tersebar di Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 6 titik tepatnya di Kecamatan Kubu, kemudian 1 titik di Kampar tepatnya di Kecamatan XIII Koto Kampar dan 1 titik di Rokan Hulu tepatnya di Kecamatan Kabun,” ungkap Putri.
Sementara itu, untuk 38 titik lainnya berada di level rendah dan sedang. Rinciannya 2 titik di level rendah dan selebihnya berada di level sedang.
“BMKG terus mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan,” imbau Putri.(sars)