Kebakaran lahan dan hutan di Hutan Lindung Bukit Suligi, Rohul.
PEKANBARU (perepat.com)-Belum usai didera masalah penyebaran Covid-19 yang masih tinggi, kini Provinsi Riau dihadapi dengan permasalahan baru. Masalah yang sebenarnya saban tahun terjadi di Bumi Lancang Kuning tiap-tiap kemarau tiba.
Ya, Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla) membara ditengah pandemi Covid-19. Dalam beberapa pekan terakhir, kasus kebakaran lahan mulai terjadi di beberapa wilayah Provinsi Riau. Bahkan, BMKG pun saban hari mengeluarkan pantauan sebaran titik panas (hotspot).
Menyikapi kondisi yang terjadi kini, Gubernur Riau (Gubri), Drs H Syamsuar MSi menegaskan masalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tetap menjadi perhatian Pemprov Riau, meski saat ini pandemi Covid-19 belum berakhir.
Terlebih lagi saat ini beberapa daerah di Riau seperti Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dan Rokan Hulu (Rohul) sudah terjadi kebakaran lahan yang cukup luas.
“Karhutla tetap menjadi perhatian kita, dan kita tetap monitor setiap hari. Seperti hari ini ada kebakaran di Rohil dan sudah ditangani oleh Satgas Karhutla Riau dan bantuan beberapa pihak lainmya,” ujar Syamsuar, Jumat (23/7/2021).
Selain di Rohil, kebakaran juga terjadi di Hutan Lindung Bukit Suligi, Rohul. Dimana saat ini api sudah dipadamkan, namun asapnya masih ada.
“Jadi upaya pendinginan masih terus dilakukan oleh petugas kita yang tergabung dalam Satgas Darat, dan Masyarakat Peduli Api,” papar Syamsuar.
Karenanya, orang nomor satu di Bumi Lancang Kuning itu kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Karena hal itu melanggar prosedur yang dampaknya bisa berurusan dengan penegak hukum.
“Kita harap masyarakat membuka lahan sesuai prosedur. Karena kalau tidak, tentu akan berurusan dengan penegakan hukum aparat yang ada di lapangan. Polisi pasti tahu kalau ada kegiatan usaha dengan cara membakar, tentu itu akan dilakukan penegakan hukum,” imbau Syamsuar.(sars)