
Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy meninjau pabrik oksigen di Padang.
PADANG (perepat.com)-Meningkatnya kasus Covid-19 di Sumatera Barat (Sumbar) mengakibatkan sejumlah Rumah Sakit (RS) yang menangani pasien positif mulai kehabisan stok oksigen.
Sejumlah rumah sakit yang mulai kehabisan stok tersebut adalah RS Unand Padang, RS Ahmad Muchtar Bukittinggi dan RS Hermina Padang.
Direktur RS Unand, Yevri Zulfiqar mengatakan, stok oksigen di rumah sakit yang dipimpinnya hanya cukup hingga Kamis (22/7/2021) kemarin.
“Perusahaan yang biasanya memasok oksigen ke RS Unand kewalahan karena sulitnya mendapat stok liquid sebagai bahan baku pembuatan oksigen,” ujat Yevri.
Pihaknya juga telah meminta kepolisian agar melakukan intervensi terhadap ketersediaan oksigen di RS rujukan Covid-19.
Menyikapi persoalan tersebut, Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy menyebutkan, habisnya stok oksigen ini diakibatkan sulitnya mendapatkan bahan baku liquid untuk memproduksi oksigen.
“Stok liquid dari Jakarta dibatasi atau dipotong 50 persen untuk Sumatera. Karena di sana juga sedang kesulitan pasokan oksigen,” terang Audy mengutip dari Liputan6.com, Jumat (23/7/2021).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar saat ini, lanjut Audy, sedang berkoordinasi dengan perusahaan kertas yang ada di Riau untuk membantu pasokan liquid atau oksigen untuk Sumbar melalui CSR-nya.
Dijabarkan Audu, di Kota Padang sendiri sebenarnya memiliki sekitar enam pabrik oksigen, tetapi pabrik-pabrik ini tak bisa beroperasi jika ada kendala bahan baku utama yakni liquid.
“Kita upayakan dari Riau, dari Jakarta juga meski ada pemotongan,” tukasnya.(pc/adi)