Satgas Karhutla Riau memadamkan api yang membakar lahan, beberapa waktu lalu.(foto istimewa)
PEKANBARU (perepat.com)-Ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) ditengah pandemi Covid-19 yang semakin meningkat di Riau kian nyata. Sebaran titik panas (hotspot) terus meningkat dari hari ke hari.
Provinsi Riau mulai dikepung titik api. Setelah sebelumnya, Rabu (28/7/2021) terpantau 60 hotspot tersebar di Riau, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mencatat peningkatan drastis jumlah titik api di berbagai wilayah di Bumi Lancang Kuning, Kamis (29/7/2021).
“Terjadi kenaikan titik panas di Riau. Jumlahnya melonjak drastis. Total ada 148 titik panas terpantau,” ujar Forecaster On Duty BMKG Stasiun Pekanbaru, Putri Siregar.
Dijabarkan Putri, 148 titik panas ini tersebar di 11 kabupaten/kota di Riau dengan sebaran terbanyak itu berada di kabupaten Pelalawan yakni 37 titik.
“Selanjutnya di kota Dumai sebanyak 35 titik, kabupaten Indragiri Hilir 16 titik, Indragiri Hulu 15 titik. Kemudian Bengkalis, Kepulauan Meranti dan Rokan Hilir masing-masing 11 titik. Selanjutnya di kabupaten Rokan Hulu terdeteksi 7 titik, Siak 3 titik dan kabupaten Kampar serta Kuantan Singingi masing-masing satu titik,” ungkapnya.
Dari jumlah tersebut, lanjut Putri, 7 diantaranya adalah titik api. Hal ini bisa diartikan di wilayah tersebut dipastikan ada aktivitas kebakaran hutan dan lahan.
“Titik api tersebut berada di 2 wilayah yakni 6 titik di Kota Dumai tepatnya di Kecamatan Sungai Sembilang dan satu titik lagi di kabupaten Rokan Hilir, tepatnya di Kecamatan Pujud,” kata Putri.
Sementara dari 141 titik lainnya, 3 titik di level rendah dan sisanya berada di level sedang.
“BMKG terus mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan,” tukasnya.(sars)