PEKANBARU (perepat.com)-Bersempena Milad (Hari Jadi) ke-46, Dewan Pengurus Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) Provinsi Riau beranjangsana kepada para tokoh masyarakat Riau.
Ahad 22 Zulhijjah 1442 (1 Agustus 2021), sejumlah pengurus bersama Ketua Umum menyambangi kediaman H Saleh Djasit SH di Jalan Cemara Kipas, Sidomulyo Barat, Kota Pekanbaru, bersebelahan dengan Masjid Al-Ikram.
Kunjungan ke sesepuh tokoh Riau yang mantan Gubernur Riau (1998-2003) itu, sebagai shilaturrahim merajut ukhuwwah shodiq al-Ummah (kemitraan dengan pemerintah).
“Meskipun tidak lagi bertugas di kepemerintahan, pengurus MUI Riau merasa perlu menimba berbagai pengalamannya memimpin di negeri Riau bumi Melayu ini,” tutur Ketua Umum MUI Riau, Tuan Guru Prof Dr H Ilyas Husti MA kepada perepat.com seusai kunjungan.
MUI yang ditubuhkan pada 26 Juli 1975 (17 Rojab 1395) itu dilandasi tiga tujuan umum untu kemashlahatan ummat. Pertama memperteguh ‘aqidah ummat pada tatanan ketahanan nasional. Kedua berartisipasi pada pembangunan nasional agar tidak berbenturan dengan kepentingan ummat. Ketiga membina dan mempertahankan keharmonisan antar dan inter ummat beragama di Indonesia.
Ketiga-tiga tujuan umum itu, tukas Tuan Guru H Ilyas menegaskan dijabarkan MUI pada tiga rangkai senarai pula. Ketiga-tiganya yaitu MUI sebagai khodim al-ummah, melayani berbagai kepentingan ummat Muslim pada konteks ke-Islam-an.
Juga sebagai shodiq al-hukumah, mitra pemerintah membangun kehidupan berbangsa dan bernegara, selaras dengan tatanan konstitusi dan filosofi negara. Serta sebagai himayat al-ummah, melindungi dan membentengi ummat Muslim pada berbagai aspek hidup dan kehidupan bermasyarakat.
Sambutan hangat H Saleh Djasit SH pada shilaturrahim kediamannya itu tampak memancar dari wajah cerah dan perbincangan ramah dan akrab. Selain berterima kasih karena sudah dikunjungi.
Saleh merasa tersanjung karena seyogyanya ulama’ yang didatangi bukan mendatangi. Dia sangat mengapresiasi positif terhadap upaya MUI melayani ummat (khodim al ummah) dan menjadi mitra pemerintah (shodiq al-hukumah) pada kerangka himayat al-ummah, melindungi dan membentengi ummat yang telah dirasakannya juga saat bermitra ketika dia mengemban amanah sebagai Bupati Kampar (1986- 1996), dan sebagai Gubernur Riau (1998-2003).
Berbagai masukan dan arahan pun didapat Pengurus MUI Riau pada kunjungan itu. Pada bahasa Tuan Guru H Ilyas, menjadi masukan yang bermakna-guna untuk mewujudkan visi dan misi, serta program kerja MUI Riau pada masa yang akan datang.
Serta bersama Ketua Umum, Sekretaris Umum MUI Riau, Ustadz H Abunawas, SAg MM, Ketua MUI Riau, Drs H Azwir Alimuddin MSi, Sekretaris MUI Riau Dr Baidarus Muhammad MM dan perwakilan Komisi Pemberdayaan Perempuan, Radhiyatul Fitri Ghazali, MAg. Juga Joharsyah Reza SKom dan Yefrizal, tenaga bagian Infomasi dan Teknologi.(dan/lina)