Ilustrasi.
PEKANBARU (perepat.com)-Saat ini, Indonesia dihadapkan dengan berbagai permasalahan lemahnya moralitas generasi muda.
Demi melindungi generasi muda Riau dari pengaruh buruk perkembangan zaman, harusnya sekolah-sekolah umum juga menggalakkan hafalan Alquran. Karena diyakini dapat melindungi diri terutama generasi penerus.
Di Provinsi Riau, minat orang tua memilih pondok pesantren untuk anaknya lebih tinggi. Bahkan, minat anak masuk pondok pesantren di Riau lebih tinggi jika dibandingkan dengan Sumatera Selatan dan Sumatera Utara.
Gubernur Riau (Gubri), Drs H Syamsuar MSi meyakini bahwa anak yang bisa menghafal Alquran adalah anak cerdas. Untuk itu, pihaknya sangat konsen terhadap dunia pendidikan terutama dikalangan pondok pesantren, yang juga sebagai bentuk pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas.
“Saat ini SDM yang ada di pondok pesantren bersaing dengan sekolah-sekolah umum lainnya seperti SD, SMP, SMA atau SMK. Pendidikan sebagai gerbang menuju kehidupan yang lebih baik harus diisi dengan berbagai ilmu yang bermanfaat. Di pondok pesantren, para santri seyogianya memperoleh pendidikan seimbang antara ilmu agama dan ilmu duniawi,” ujar Syamsuar.
Orang nomor satu di Bumi Lancang Kuning itu pun menginginkan hal yang sama diterapkan di sekolah-sekolah umum. Sehingga generasi muda Riau bisa terlindungi dari pengaruh buruk seperti pergaulan bebas, narkoba, dan lainnya.
“Alauran adalah benteng. Jika ingin suatu negeri mendapat berkah maka agungkanlah Alquran yang ini dimulai dari anak-anak muda. Tidak hanya di pondok pesantren, galakkan juga hafalan Alquran di SMA atau sekolah-sekolah umum,” kata Syamsuar.
Tidak main-main dengan ucapnnya, Syamsuar meminta seluruh Kepala Dinas Pendidikan yang ada di Provinsi Riau mendukung hal tersebut dan segera mewujudkannya.
“Kami minta Kepala Dinas Pendidikan untuk membuat program galakkan hafalan Ala
Alquran di sekolah umum di daerah masing-masing,” tukas Syamsuar.(dan)