Ilustrasi.
PEKANBARU (perepat.com)-Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Drs Misfaruddin MSi menyebutkan, nilai ekspor Riau pada bulan Maret 2022 sebesar US$1,96 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 19,81 persen dibanding ekspor bulan Februari 2022 sebesar US$ 1,64 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya ekspor migas dan ekspor non migas masing-masing sebesar 13,06 persen dan 20,45 persen.
“Ekspor migas dari US$ 143,12 juta pada bulan Februari 2022 naik menjadi US$ 161,81 juta pada bulan Maret 2022. Demikian juga ekspor migas nonmigas dari US$ 1,49 miliar pada bulan Februari 2022 naik menjadi US$ 1,80 miliar pada bulan Maret 2022,” ujar Misfaruddin, Selasa (19/4/2022).
Dari 10 golongan barang ekspor non migas terbesar bulan Maret 2022 dibanding Februari 2022, enam golongan mengalami kenaikan, yang terbesar antara lain yaitu Lemak & Minyak Hewan/Nabati sebesar US$ 240,79 juta, Berbagai Produk Kimia US$ 57,37 juta dan Serat Stapel Buatan US$ 5,62 juta.
Sedangkan yang mengalami penurunan adalah Bahan Kimia Organik US$ 4,54 juta, Bubur Kayu (Pulp) sebesar US$ 4,17 juta, Bahan-bahan Nabati US$ 0,96 juta, dan Berbagai Makanan Olahan US$ 0,25 juta.
Selama bulan Januari-Maret 2022, nilai ekspor Riau mengalami kenaikan sebesar 19,79 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang disebabkan oleh naiknya ekspor nonmigas sebesar 23,60 persen, meskipun ekspor migas mengalami penurunan sebesar 13,30 persen.
“Penurunan ekspor migas disebabkan oleh turunnya ekspor minyak mentah sebesar 96,66 persen, meskipun ekspor industri pengolahan hasil minyak mengalami kenaikan sebesar 348,35 persen,” papar Misfaruddin.
Sementara itu, selama Januari-Maret 2022, ekspor 10 golongan barang utama non migas memberikan kontribusi sebesar 99,36 persen terhadap total ekspor nonmigas. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang utama nonmigas tersebut mengalami kenaikan sebesar 23,92 persen terhadap periode yang sama tahun 2021.(sars)