Gubernur Riau, Drs H Syamsuar MSi memantau harga minyak goreng, beberapa waktu lalu.(foto dok: media center riau)
PEKANBARU (perepat.com)-Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,60 persen pada April 2022 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,43.
Kepala BPS Provinsi Riau, Drs Misfaruddin MSi mengungkapkan, secara tahun kalender (Januari – April) 2022 inflasi Riau sebesar 2,48 persen dan inflasi Tahun Ke Tahun (April 2021 – April 2022) sebesar 3,68 persen.
“Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami inflasi yaitu, Kota Pekanbaru sebesar 0,57 persen, Kota Dumai sebesar 0,74 persen dan Kota Tembilahan sebesar 0,55 persen,” terang Misfaruddin.
Disampaikan Misfaruddin, inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 10 indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok Perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,65 persen, diikuti oleh kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,87 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,78 persen.
Kemudian, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,77 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,58 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,49 persen.
Lalu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,48 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,47 persen. Kelompok transportasi sebesar 0,44 persen dan kelompok pendidikan sebesar 0,04 persen.
“Sedangkan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,05 persen,” jelasnya.
Misfaruddin menjabarkan, komoditas yang memberikan andil peningkatan harga pada April 2022, antara lain minyak goreng, rokok kretek filter, semen, bawang merah, ayam bakar, air kemasan, daging sapi, angkutan udara, sabun deterjen bubuk/cair dan udang basah.
Sementara komoditas yang memberikan andil penurunan harga, antara lain cabai merah, tomat, ikan tongkol, cabai rawit, tarif kendaraan roda 4 online, ikan nila, popok bayi/diapers, ikan gurame, wortel, dan beras.
Tercatat dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, semua kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 2,58 persen, diikuti oleh Kota Pangkal Pinang sebesar 1,82 persen dan Kota Jambi sebesar 1,53 persen.(sars)