Mendikbud Ristek RI, Nadiem Anwar Makarim.
JAKARTA (perepat.com)-Berbicara tentang peningkatan kualitas pendidikan, guru sebagai garda terdepan yang paling menentukan arah dan masa depan pendidikan Indonesia selalu mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Guna mengatasi tantangan kesejahteraan yang dihadapi guru honorer, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI telah memprioritaskan seleksi guru Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Selain itu Kemendikbud Ristek telah menghadirkan platform yang membantu guru dalam belajar, mengajar dan berkarya.
“Sudah ada lebih dari 300.000 guru yang lolos seleksi guru ASN PPPK dan mendapatkan penghasilan yang jauh lebih layak,” ungkap Mendikbud Ristek RI, Nadiem Anwar Makarim dilansir dari kanal YouTube Kemendikbud RI, Selasa (17/5/2022).
Nadiem menekankan, bahwa pihaknya akan terus melanjutkan program ini. Hal itu untuk memastikan guru-guru mendapatkan hak yang sepadan dengan pengabdiannya.
Dalam memperhatikan proses administrasi pengelolaan dana pendidikan yang belum efektif dan efisien, Kemendikbudristek melakukan transformasi kebijakan dana bantuan untuk sekolah, dimulai dari PAUD sampai SMA dan sederajat.
Sebelumnya, besaran dana untuk setiap murid di seluruh Indonesia adalah sama, namun sekarang disesuaikan dengan tingkat kemahalan daerah.
Dengan perubahan kebijakan BOS Majemuk ini, banyak sekali sekolah di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) yang mengalami peningkatan dana bantuan operasional sampai lebih dari dua kali lipat.
“Dana bantuan operasional sekolah sekarang juga langsung dikirim ke rekening sekolah dan penggunaannya jauh lebih fleksibel. Sehingga kebutuhan sekolah bisa segera terpenuhi,” katanya.
Menurut Nadiem, ini merupakan upaya Kemendikbudristek untuk memastikan peningkatan kualitas pendidikan terjadi di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
Nadiem menambahkan, di setiap kunjungan kerjanya, selalu ada waktu untuk mengunjungi sekolah dan berbincang dengan para murid. Ia menyebut, semangat murid untuk belajar dan meraih cita-cita menjadi inspirasi terbesarnya.
“Salah satu momentum kunjungan kerja yang paling berkesan bagi saya adalah ketika Bapak Presiden ikut masuk ke dalam kelas untuk berbincang dengan para murid, bahkan memberikan tantangan untuk mereka,” kata Nadiem berkisah seputar perjalanannya mengunjungi berbagai daerah guna mendapat umpan balik atas berbagai program Kemendikbud Ristek.(wan)