![](https://www.cybernkri.com/wp-content/uploads/2022/05/IMG-20220523-WA0028_copy_800x451.jpg)
H Syamsurizal di hadapan hadirin halal bi halal.
PEKANBARU (perepat.com)–Sejumlah tokoh masyarakat Riau tampak hadir bersempena Halal bi Halal yang diadakan Wakil Ketua Komisi 2 (Bidang Dalam Negeri, Sekretariat Negara, dan Pemilu) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Tuan Dr H Syamsurizal SE MM.
Acara di kediamannya, Jalan Bambu Kuning II/18, Rejosari, Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Ahad pagi dhuha – pukul 10:00 WIB hingga menjelang dzuhur, 21 Syawal 1443 (22 Mei 2022).
Pada sambutan ‘Selamat Datang, dan Permohonan Maaf’, Bang Syam (begitu sapaan pebasaan akrab) Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) Provinsi Riau itu menyampaikan keprihatinannya terhadap suasana kepemerintahan di Riau akhir-akhir ini.
Diantara keprihatinannya itu tentang dualisme kepengurusan Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Provinsi Riau, penabalan Kesultanan Siak yang terjadi perdebatan dan ihwal abainya Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terhadap disposisi Gubernur Riau (Gubri) terhadap Pejabat (Pj) Walikota Pekanbaru dan Pj Bupati Kampar.
“Itu beberapa hal dan persoalan yang membuat kita prihatin terhadap kondisi Riau hari ini,” ujar Ketua DPW PPP Riau.
Mantan Bupati Bengkalis dua priode ini, mengkritisi bahwa perpecahan yang terjadi di LAM Ritu itu semestinya tidak harus terjadi andai menyikapinya mengedepankan kesantunan adat.
“Di situlah peran Pemimpin untuk dapat menyelesaikan persoalan dengan kearifan,” tukas Syamsurizal mengingatkan.
Kemendagri yang mengabaikan usulan Gubri terhadap Pj Walikota Pekanbaru dan Pj Bupati Kampar, gerutu mantan Bupati Bengkalis dua priode itu (2000-2010) telah memperlihatkan marwah Riau yang rendah. Padahal rutuknya, Gubernur itu perwakilan pemerintah pusat yang ada di daerah.
“Namun demikian, apapun keputusan Kemendagri harus kita terima dan kita dukung. Siapapun Pj. Wako Pekanbaru, dan Pj Bupati Kampar sudahlah, …” tandasnya menyikapi ikhlas.
Siap Maju Pilgubri
Pada kesempatan itu, Syamsurizal juga menyampaikan niyat dan tekadnya untuk mencalonkan diri pada Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) pada November 2024 mendatang.
Dia tak menyebutkan siapa bakal Cawagub yang akan mendampinginya. Namun rebak wacana, dia bakal berpasangan dengan Puan H Septina Primawati Ismail Suko (anggota DPRD Provinsi Riau), puan isteri mantan Gubri H Rusli Zainal (RZ) yang juga tampak hadir.
“Menjadi Bupati sudah, Walikota pun sudah. Sesudah itu tentulah harus melaju menjadi Gubernur,” ucapnya mantap dan bersungguh-sungguh.
Niyat dan tekad Syamsurizal itu mendapat dukungan penuh dari mantan Gubri, Brigjend (Purn) H Saleh Djasit SH saat menyampaikan sambutan mewakili tokoh yang hadir.
“Kalau Pak Syam ingin maju menjadi Gubri mendatang, kita sambut dan kita dukung. Begitu pula para yunior saya yang lelainnya,” tukas Pak Saleh lugas yang disambut tempik sorak bergemuruh hadirin.
Hadir menyampaikan Taushiyah Halal bi Halal, Tuan Guru Dr H Saidul Amin MA Akademisi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau yang belum lama ini diamanahkan Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI).
Ia mengingatkan pentingnya menauladani sikap politik dan kepemimpinan yang Qur’aniy. Taushiyah politis yang menjadi tazkiroh itu perlu dia sampaikan karena yang mengundang seorang politisi.
“Ada kalanya berkolaborasi, ada saatnya menjadi oposisi, dan ada masanya menjadi penentu. Hal itu menauladani sikap politik dari Nabiy Yusuf ‘alahissalam, sikap politik Nabiy Daud ‘alaihissalam, dan sikap politik Nabiy Sulaiman ‘alaihissalam sebagaimana penegasan Allaah dalam al-Qur’an. Puncaknya, menjadi rohmatan li al-‘alamiin sebagaimana tauladan Nabiy Muhammad Shola Allaahu ‘Alaihi Wasallam. Kholifah Umar bin ‘Abdul ‘Aziz telah menerapkannya dengan sanggam,” ulas Saidul Amin tegas, singkat, padat dan akurat.
Tokoh lain yang tampak hadir, mantan Sekda Riau, H Zaini Ismail, mantan Waka Polda Riau, Brigjen Pol (Purn) H Fahrudin Bakar, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI, Dr H Tarmizi Tohor, MA, mantan Wakil Bupati Meranti, H Said Hasyim, Wakil Bupati Bengkalis, H Bagus Santoso, Sastrawan Panggung Tok Tan A Aris Abeba al-Hajj.
Kemudian tokoh muda Dumai, Dr H Muhammad Rizal Akbar SSi MPhil, Timbalan Ketua Dewan Pimpinan Agung LAM Riau Musda VIII (Dumai), Datuk Nasir Penyalai SH dan da’i-seniman-budayawan- yang juga Ketua Badan Pengawas IKMI Kota Pekanbaru, Tuan Guru H Drs Syafruddin Saleh MS yang didapuk memimpin do’a pada akhir acara.
Ketua Majelis Kerapatan Adat, dan Ketua Dewan Pimpinan Harian (MKA, DPH) LAM Riau hasil Mubeslub, Datuk Seri Drs, H R Marjohan Yusuf dan Datuk Seri H Drs Taufik Ikram Jamil MIKom yang konon juga diundang tak tampak hadir. Tak ada konfirmasi mengapa mereka tak datang memenuhi jemputan undangan.(dan)