Perepat.Com Melalui kegiatan G20 ini, Indonesia mendapatkan banyak sekali manfaat yang dirasakan di berbagai sektor. Yuk, simak manfaat G20 bagi Indonesia dan dunia khususnya di bidang ekonomi dan keuangan pasca Covid-19 yang melanda dunia.
Dengan mengusung tema “Recover Together Recover Stronger”, Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk saling bahu-membahu memulihkan secara bersama-sama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
Ketika penyerahan Presidensi G20 di Roma, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa melalui tema tersebut, Indonesia akan mendorong pertumbuhan yang inklusif, people-centered, serta ramah lingkungan dan berkelanjutan, sekaligus menjadi komitmen utama kepemimpinan Indonesia di G20.
Forum G20 dinilai sebagai momentum yang tepat bagi Indonesia untuk meningkatkan ekonomi nasional, di mana ajang tersebut menjadi wadah perkumpulan delegasi dari berbagai negara. Ini juga merupakan kesempatan baik untuk bersaing secara global. Berikut ini berbagai manfaat G20 didapatkan Indonesia dalam sektor ekonomi dan sosial budaya pasca menurunnya perekonomian akibat pandemi Covid-19.
Presidensi G20 di tengah pandemi membuktikan persepsi yang baik atas resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis.
Merupakan bentuk pengakuan atas status Indonesia sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia, yang juga dapat merepresentasikan negara berkembang lainnya.
Momentum presidensi ini hanya terjadi satu kali setiap generasi (+ 20 tahun sekali) dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memberi nilai tambah bagi pemulihan Indonesia, baik dari sisi aktivitas ekonomi maupun kepercayaan masyarakat domestik dan internasional.
Indonesia dapat mengorkestrasi agenda pembahasan pada G20 agar mendukung dan berdampak positif dalam pemulihan aktivitas perekonomian Indonesia.
Menjadi kesempatan menunjukkan kepemimpinan Indonesia di kancah internasional, khususnya dalam pemulihan ekonomi global. Dari perspektif regional, Presidensi ini menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam bidang diplomasi internasional dan ekonomi di kawasan, mengingat Indonesia merupakan satu-satunya negara di ASEAN yang menjadi anggota G20.
Membuat Indonesia menjadi salah satu fokus perhatian dunia, khususnya bagi para pelaku ekonomi dan keuangan. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan (showcasing) berbagai kemajuan yang telah dicapai Indonesia kepada dunia, dan menjadi titik awal pemulihan keyakinan pelaku ekonomi pascapandemi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Pertemuan-pertemuan G20 di Indonesia juga menjadi sarana untuk memperkenalkan pariwisata dan produk unggulan Indonesia kepada dunia internasional, sehingga diharapkan dapat turut menggerakkan ekonomi Indonesia.
Manfaat Indonesia Menjadi Presidensi G20
Dikutip dari laman Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, berikut beberapa manfaat yang dirasakan dan didapat Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi:
Meningkatkan ekonomi: Peningkatan konsumsi domestik meningkat hingga Rp1,7 triliun dan menciptakan kontribusi Rp7,4 triliun pada PDB Indonesia.
Membuka lapangan kerja: Acara G20 akan melibatkan UMKM, menyerap 33.000 tenaga kerja, dan menciptakan sekitar 700 ribu lapangan kerja baru.
Mempromosikan Indonesia: Penyelenggaraan forum G20 diprediksi akan meningkatkan wisatawan mancanegara 1,8 juta-3,6 juta.
Peran strategis: Indonesia akan berperan dalam mendesain kebijakan pemulihan ekonomi dunia yang berdampak positif pada ekonomi Indonesia.
Peran dan Manfaat G20 bagi Perekonomian dan Keuangan Dunia
Forum yang berlangsung sejak tahun 1999 ini tentunya memiliki manfaat dan peran untuk menangani berbagai kasus ekonomi di dunia. Ditambah dengan merosotnya perekonomian dunia akibat pandemi Covid-19.
Berikut ini peran nyata forum kerja sama ekonomi internasional G20 bagi Indonesia dan Dunia:
- Penanganan Krisis Keuangan Global 2008
Salah satu kesuksesan G20 terbesar adalah dukungannya dalam mengatasi krisis keuangan global 2008. G20 telah turut mengubah wajah tata kelola keuangan global, dengan menginisiasi paket stimulus fiskal dan moneter yang terkoordinasi, dalam skala sangat besar.
G20 juga mendorong peningkatan kapasitas pinjaman IMF, serta berbagai development banks utama. G20 dianggap telah membantu dunia kembali ke jalur pertumbuhan, serta mendorong beberapa reformasi penting di bidang finansial. - Kebijakan Pajak
G20 telah memacu OECD untuk mendorong pertukaran informasi terkait pajak. Pada 2012, G20 menghasilkan cikal bakal Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) keluaran OECD, yang kemudian difinalisasikan pada 2015. Melalui BEPS, saat ini 139 negara dan yurisdiksi bekerja sama untuk mengakhiri penghindaran pajak. - Kontribusi dalam Penanganan Pandemi Covid-19
Inisiatif G20 dalam penanganan pandemi mencakup penangguhan pembayaran utang luar negeri negara berpenghasilan rendah, Injeksi penanganan Covid-19 sebanyak >5 triliun USD (Riyadh Declaration), penurunan atau penghapusan bea dan pajak impor, pengurangan bea untuk vaksin, hand sanitizer, disinfektan, alat medis dan obat-obatan. - Isu Lainnya
Selain itu, G20 berperan dalam isu internasional lainnya, termasuk perdagangan, iklim, dan pembangunan. Pada 2016, diterapkan prinsip-prinsip kolektif terkait investasi internasional. G20 juga mendukung gerakan politis yang kemudian berujung pada Paris Agreement on Climate Change di 2015, dan The 2030 Agenda for Sustainable Development.
Itulah ulasan mengenai manfaat kegiatan forum G20 khususnya bagi Indonesia sebagai tuan rumah tahun 2022 dan untuk pulihnya perekonomian dunia yang perlahan berangsur membaik. Semoga acara ini berjalan lancar serta dapat memberikan dampak yang positif.