Petugas BNPB saat menangani bencana banjir yang terjadi Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, beberapa waktu lalu.(foto dok: bnpb ri)
JAKARTA (perepat.com)-Kejadian bencana alam dalam sepekan terakhir ini yang cenderung meningkat membuat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta daerah siaga satu menghadapi bencana alam.
Berdasarkan data yang dihimpun, tercatat terjadi 76 bencana terdiri dari 36 kejadian banjir, 23 cuaca ekstrem, dan 17 kejadian tanah longsor. Oleh karena itu, BNPB meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di provinsi, kabupaten, kota untuk siaga satu.
“Ini menjadi evaluasi penting kita sehingga kita mengimbau BPBD provinsi, kabupaten, dan kota untuk siaga satu,” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Dijabarkan Abdul, dari 76 kejadian bencana tersebut sebanyak 13 orang meninggal dunia. Bahkan jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan pekan sebelumnya dari 70 kejadian bencana hanya 10 orang meninggal dunia.
“Di antara 76 kejadian bencana ini, kita berduka ada 13 saudara kita yang meninggal dunia. Ini lebih tinggi dari minggu sebelumnya. Ini coba kita sampaikan kepada rekan-rekan di daerah, BPBD daerah di minggu lalu tanggal 3-9 Oktober kita mencatat ada 10 korban jiwa. Akan tetapi minggu ini masih ada 13 saudara kita yang menjadi korban. Ini kita harapkan mungkin di minggu depan, minggu ini tidak terjadi lagi,” papar Abdul.
Kejadian bencana tersebut tersebar dari Sumatera hingga Papua. Mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara dan Papua Barat.
“Apa yang diprediksi oleh BMKG bahwa cuaca ekstrem berpengaruh hampir di seluruh Indonesia benar-benar tercermin dari kejadian bencana hidrometeorologi basah. Ada 36 kejadian banjir, 23 cuaca ekstrem, cuaca ekstrem ini angin puting beliung, angin kencang dan lain-lain, dan 17 kali tanah longsor,” sebut Abdul.(pc/wan)