Tim Satgas PMK turun langsung memberikan vitamin dan antibiotik kepada herwan ternak sapi.(foto dok: media center riau)
PEKANBARU (perepat.com)-Juru Bicara Satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Provinsi Riau, Faralinda Sari menyebutkan bahwa Sejak kasus pertama pada Mei 2022 lalu, hingga saat ini, jumlah hewan ternak yang terserang PMK di Provinsi Riau mencapai 4.770 ekor.
“Penyakit PMK tersebar di 9 daerah di Riau, yakni Kabupaten Rohul, Siak, Inhil, Kampar, Bengkalis, Inhu, Pelalawan, Kuansing dan Kota Dumai. Ada tiga daerah yang belum terserang, yakni Kota Pekanbaru, Kabupaten Rohil dan Kabupaten Kepulauan Meranti,” ujar Faralinda.
Dari total jumlah tersebut pula, saat ini terdapat 4.555 ekor hewan ternak yang sudah sembuh, dan hanya tersisa 157 lagi yang masih sakit. Kemudian terdapat 30 ekor hewan yang mati, dan 28 ekor yang dipotong paksa.
“Kasus PMK di Riau sudah berdampak pada 567 peternak di Riau. Paling banyak di Kuansing dengan 144 peternak. Kasus PMK ini juga telah menyerang 76 Kecamatan dan 238 desa di Riau,” terangnya.
Untuk menanggulangi PMK tersebut, pihaknya terus melakukan vaksinasi ke hewan ternak yang belum terserang PMK. Dan memberi obat-obatan dan vitamin bagi hewan ternak yang terserang PMK.
“Mayoritas hewan ternak yang terserang adalah Sapi dan sebagian Kerbau serta Kambing,” sebut Faralinda.(gan)