Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
JAKARTA (perepat.com)-Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengimbau orag tua untuk memperbarui informasi seputar obat sirup. Terlebih saat ini memasuki musim pancaroba. Apalagi penggunaan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) menyebabkan pasien anak gagal ginjal. Imbasnya, membuat izin edar sejumlah obat sirup ditarik.
“Maraknya kasus penyakit gagal ginjal pada anak-anak, harus menjadi perhatian semua pihak. Terutama para orang tua yang memiliki anak yang masih kecil,” kata LaNyalla menukil dari suara.com, Senin (14/11/2022).
Menurut LaNyalla, orang tua harus memperhatikan kesehatan dan kekebalan tubuh anak-anak terutama untuk menghadapi musim pancaroba. Musim pancaroba kerap memicu munculnya berbagai penyakit.
“Seperti masa peralihan pada bulan September-Oktober yang ditandai dengan perubahan cuaca ekstrim dari musim panas ke musim hujan secara tiba-tiba,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, hal ini memicu kondisi tubuh anak-anak turun kekebalannya dan mudah terserang penyakit. Di musim inilah anak-anak rawan terserang diare, demam karena flu dan pilek serta penyakit lainnya. Orang tua harus mewaspadai kondisi ini.
Senator asal Jawa Timur itu mengingatkan agar anak-anak yang terserang demam, batuk atau pilek tidak diberikan obat-obatan yang telah ditarik dari peredaran. Apalagi yang telah diketahui mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) di atas ambang batas aman.
“Untuk itu, orang tua harus selalu update informasi terkait dengan jenis-jenis obat yang izin edarnya telah dicabut. Dan jika menemukan obat yang izin edarnya telah dicabut tapi masih beredar, orang tua bisa melaporkannya untuk kebaikan bersama,” imbau LaNyalla.
Berdasarkan rilis pers yang dikeluarkan BPOM pada 20 Oktober 2022 dan berdasarkan acuan UU 36/2009 tentang Kesehatan sebagai standar baku nasional untuk jaminan mutu semua obat yang beredar, ada 29 jenis obat sirup yang sudah tidak memiliki izin edar.(wan)
Sumber: suara.com