![](https://www.cybernkri.com/wp-content/uploads/2023/02/images-3_copy_960x639.jpeg)
Presiden RI, Ir Joko Widodo usai membuka Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Golden Ballroom The Sultan Hotel & Residence, Jakarta Selatan, Rabu (8/2/2023).
JAKARTA (perepat.com)-Presiden Republik Indonesia, Ir Joko Widodo (Jokowi) meminta TNI-Polri untuk mewaspadai Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla). Jokowi mengungkit perjanjian soal tanggung jawab Pangdam dan Kapolda tentang karhutla yang sudah disampaikan sejak 7 tahun lalu.
Presiden Jokowi memberikan warning atau peringatan terhadap tiga provinsi yang berkaitan dengan karhutla. Hal ini disampaikan usai membuka Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Golden Ballroom The Sultan Hotel&Residence, Jakarta Selatan, Rabu (8/2/2023).
“Karhutla inikan El Nino, hati-hati. Tadi saya memberikan warning untuk provinsi yang rawan karhutla, yakni Provinsi Riau, Sumatera Utama (Sumut) dan Kalimantan. Hati-hati, karena nanti di akhir Februari atau Maret sudah panasnya sudah naik dan janjiannya tetap,” kata Jokowi kepada wartawan, Rabu (8/2/2023).
Janji yang dimaksud Jokowi dengan Kapolri dan Panglima itu adalah bakal mengganti Kapolda dan Pangdam jika terjadi kebakaran di daerahnya masih tetap berlalu.
“Tadi saya ulang lagi, janjian saya 7 tahun masih berlaku sampai sekarang. Kalau ada kebakaran besar, di provinsi yang tanggungjawab Pangdam, Kapolda, Danrem. Ingat, saya copot Pangdam, Kapolda dan Danrem-nya,” tegas Jokowi.
“Hati-hati, saya hanya ngomong hati-hati, janji saya masih berlaku,” ucap Jokowi mengingatkan kembali TNI-Polri.
Jokowi telah berulang kali mengingatkan Pangdam hingga Kapolda untuk serius mencegah kebakaran hutan dan lahan. Jokowi mengingatkan aturan main yang telah disepakati masih berlaku.
“Setiap tahun sejak 2015, kejadian kebakaran besar kita rutin melakukan pertemuan seperti ini. Tujuannya apa? Untuk mengingatkan baik kepada para gubernur, bupati, wali kota, Pangdam, Danrem, Dandim, Kapolda, Kapolres. Terutama jika ada pejabat-pejabat yang baru, yang berada di daerah-daerah yang rawan bencana kebakaran. Sekali lagi ini untuk mengingatkan agar tidak lupa pada aturan main yang sudah kita sepakati di 2016,” sebut orang nomor satu di Indonesia itu.
Jokowi menegaskan tak akan segan-segan mencopot Pangdam-Kapolda yang lalai menangani karhutla. Para pejabat baru diminta memperhatikan pesan dari Jokowi tersebut.
“Saya kira masih ingat semuanya kalau yang ikut rutin tiap tahun pertemuan dengan saya pasti semuanya masih ingat, yaitu dicopot, yaitu diganti, jelas? Meski saya sudah perintah ke Panglima dan Kapolri saat itu baru dua kali. Jadi kali ini saya ulang lagi, untuk yang pejabat-pejabat baru agar tahu aturan main ini,” ungkap Jokowi.
Ia menjabarkan, Satgas Karhutla yang sudah dibentuk melibatkan pelbagai unsur. Mereka adalah Gubernur, Bupati, Wali Kota, Pangdam, Danrem, Kodim, Kapolda, Kapolres, sampai masyarakat. Semua pihak ini diminta bekerja optimal untuk mencegah terjadinya karhutla di daerah masing-masing.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga menyampaikan apresiasi kepada satgas penanganan karhutla yang sudah berjalan. Dua tahun belakangan penanganan karhutla mengalami perubahan cukup signifikan. Di mana titik panas di sejumlah daerah rawan karhutla menurun drastis.
“Menurut data yang diberikan pada saya, ada penurunan hotspot yang sangat signifikan. Tahun 2015 ada 21.929 hotspot, kemudian 2016 turun drastis jadi 3.915. Lalu 2017 turun jadi 2.567 hotspot, penurunan yang sangat jauh sekali,” jelas Jokowi.(sars/wan)
Sumber: detik.com