![]() |
Dari kiri ke kanan: Esa, Arin, Dita, Sari |
Oleh *Firdaus Abie*
Paparan.net | Setelah sampai di Padang, saya tetap saja menulis walau tak ada kewajiban, seperti disampaikan Mas Aqua. Saya mencicil tulisan satu-persatu. Rangkaian perjalanan umrah tersebut saya tulis secara bersambung._
Semuanya sembilan tulisan dalam bentuk feature. Tulisan tersebut dimuat di Harian Umum Rakyat Sumbar, di online www.rakyatsumbar.id, juga di blog pribadi saya, www.cincinkelopakmawar.spot.com.
Tulisan itu juga saya kirimkan ke WA Grup Kloter 14, grup jamaah yang satu kloter ke Tanah Suci. Sampai kini, grup tersebut masih aktif sebagai sarana berbagi informasi dan silaturahim kami.
Pada 15 Januari 2021 lalu, kami menyempatkan pertemuan virtual melalui zoom. Kostum wajibnya; batik saat umrah, atau minimal pakai slayer biru merek Paragon yang dipakai sebagai penanda jamaah dari Paragon, ketika umrah tahun lalu. Hahahaha…
Belakangan Hj Arin mengirimkan pesan secara pribadi kepada saya. Katanya, membaca tulisan yang saya bagikan di grup, ingin pula Ia menulis. Ada kisah perjalanan hidupnya yang ingin ditulis, “tapi saya tak bisa menulis,” katanya.
Lalu, saya berikan tips sederhana bagaimana menulisnya. Mulai saja dari apa yang ingin disampaikan. Ia kemudian menyampaikan keraguannya. Saya katakan, menulis tidak sesulit yang dibayangkan. Tulis saja dulu.
“Saya akan coba,” katanya. Ada optimistis disampaikannya.
*Tulisan Arin Dimuat di Tiga Media*
Besoknya, saya tanya Hj Arin tentang tulisannya.
“Sedikit lagi, Pak,” katanya sambil meminta tambahan waktu.
Sesuai janjinya, saya tagih lagi. Ia kemudian mengirimkan naskahnya melalui Japri WA.
“Malu saya, Pak. Tulisan saya jelek,” lanjutnya.
Setelah saya baca, saya hubungi beliau. Saya katakan, saya kurang yakin kalau sebelumnya ia tak pernah menulis, sebab materi yang disampaikannya sangat runut. Ia melukiskan dengan sangat jelas. Modal dasar menulisnya sudah besar.
Kendati demikian, saya minta izin padanya untuk membenahi sedikit kaidah penulisan yang tepat. Ketika itu, sekali pun secara materi tidak ada masalah dari tulisan tersebut, namun ada beberapa bagian yang perlu disesuaikan dengan kata baku, kalimat yang tepat maupun tanda baca yang sesuai. Ia mengizinkan.
Setelah selesai dan ia baca ulang, akhirnya tulisan tersebut tuntas. Saya minta izin kepadanya agar tulisan tersebut saya muat di Harian Umum Rakyat Sumbar, Jumat 7 Februari 2020. Tulisan itu kemudian saya muat juga di online www.rakyatsumbar.id, pada laman https://rakyatsumbar.id/jika-sudah-menjadi-muslim-jangan-sia-sia/
Selain itu, saya juga posting di blog pribadi saya; http://cincinkelopakmawar.blogspot.com/2020/02/jika-sudah-menjadi-muslim-jangan-sia-sia.html
*Tulisan di Blog tentang Produk Wardah*
Lama tak berkomunikasi, tiba-tiba ia memposting link sebuah blog pribadi pada grup WA Kloter 14. Link tersebut berisi tulisannya berjudul; Jika Sudah Menjadi Muslim Jangan Sia-sia. Blog tersebut merupakan blog pribadinya, https://ritaarien.blogspot.com/2020/06/kisahku-menjadi-muslim.html
“Saya sudah punya blog, Pak” katanya, ketika saya tanya.
Di saat menulis tulisan ini, saya sempatkan berkunjung kembali ke blognya. Kendati Ia belum rutin menulis, namun selain tulisan tentang kisah hidupnya, tulisan lain masih terkait dengan aktivitasnya sebagai Paragonian. Di antaranya Ia menulis tentang Love Eye Make Up, menggunakan produk Wardah. Ada juga tips yang diberikannya bagaimana menggunakan Skin Care di masa Pandemi Covid-19 dengan produk Wardah, dan beberapa tulisan lainnya yang terkait Paragon.
Kembali kepada usulan agar Paragonian diberi ruang untuk menulis, sangatlah bijak dan hebat. Kemampuan tulisan yang dimiliki tersebut tak hanya bisa disalurkan kepada media mitra PT Paragon Technology and Innovation, tetapi Paragonian sekaligus menjadi Ambassador-nya perusahaan dalam mengabarkan informasi-informasi detail dan teknis yang tak terjangkau oleh media.
Semoga Chief Executive Officer PT Paragon Technology and Innovation Pak Salman Subakat berkenan untuk segera mewujudkannya. Aamiin ya robbal aalamiin…(HABIS)***
Penulis adalah Direktur harian Rakyat Sumbar yang pada 2020 ikut umrah bersama rombongan karyawan PT Paragon Technology and Innovation.