Perepat.Com Aksi demo penolakan terkait rencana pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) bagi rakyat Papua, kembali menimbulkan korban. Untuk sementara data korban yang meninggal dunia sebanyak 2 orang, sedangkan yang luka-luka sebanyak 4 orang. Melihat dan membaca berita atas kejadian ini, sungguh sangat disayangkan sampai-sampai adanya jatuh korban yang meninggal. Berangkat dari kejadian diatas maka dapat digambarkan bahwa ada faktor pemicu atas kejadian tersebut.
Seperti yang kita ketahui, pihak aparat, dalam pengamanan aksi unjuk rasa, mereka dibekali perlengkapan pengamanan yang memang sudah menjadi standar mereka, sementara masyarakat yang berdemo (masyarakat Yahukimo) tentu sudah membekali diri mereka dengan ide-ide terkait apa yang akan mereka sampaikan. Dengan kondisi tersebut seharusnya aksi demo penolakan akan berjalan secara kondusif dan tidak akan jatuh korban dari kedua belah pihak. Namun apa yang terjadi, ternyata aksi tersebut harus menimbulkan korban jiwa yang seharusnya tidak perlu terjadi.
Ada factor penting yang perlu kita cermati dari kejadian diatas, yaitu provokator. Seandainya ketidakhadiran provokator dalam aksi demo penolakan DOB, tentu tidak akan menimbulkan korban jiwa yang sia-sia. Dalam aksi demo yang pernah terjadi diberbagai wilayah di Indonesia, dimana para peserta demo hanya membawa ide-ide yang perlu mereka sampaikan, maka demo tersebut akan berjalan dengan baik, sedangkan demo yang berakibat ricuh atau sampai menimbulkan korban ternyata aksi demo tersebut telah disusupi oleh penunggang liar yang memang sudah mereka rencanakan agar terjadi bentrokan sampai-sampai menimbulkan korban jiwa.
Masyarakat Yahukimo yang melakukan aksi demo penolakan DOB untuk wilayahnya, pasti tidak melihat adanya penyusup (provokator) yang sebelumnya sudah mempersiapkan rencana jahat atau brutal yang tengah mereka rencanakan dan sungguh kejadian ini sangat menyakitkan masyarakat Yahukimo.
Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, tentunya kita sedang berduka atas kejadian ini, khususnya bagi keluarga korban. Sementara untuk provokator yang terlibat dalam aksi demo di Yahukimo, kami meminta jangan melukai hati masyarakat Papua lainnya lagi, karena apa yang kalian rencanakan sungguh sangat menyakitkan bagi kami semua yang menginginkan Papua yang damai dan tenteram.
Salam dari kami untuk Putra dan Putri masyarakat Yahukimo, kiranya ide-ide yang akan kalian suarakan dapat menjadi berkat bagi semua manusia di muka bumi ini, khususnya masyarakat Yahukimo.
Namun dari kejadian diatas fakta yang terjadi di Papua, sebagian besar masyarakat di beberapa wilayah Papua juga melakukan Demo dengan Mendeklarasikan Untuk Mendukung Kebijakkan Pemerintah Pusat dengan adanya Daerah Otonomi Baru (DOB) diberbagai wilayah Papua dan Papua Barat. Hal ini tentu saja membuat kita mengerti bahwa DOM sebenarnya adalah demi kesejahteraan Orang Asli Papua (OAP) itu sendiri.