Kepala BPS Riau, Drs Misfaruddin MSi memberikan keterangan pers terkait impor Riau.(foto perepat.com)
PEKANBARU (perepat.com)-Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Drs Misfaruddin MSi menjelaskan, nilai impor Provinsi Riau bulan Maret 2021 mencapai US$ 119,26 juta atau mengalami kenaikan sebesar 17,41 persen dibanding nilai impor Februari 2021 yang sebesar US$ 101,57 juta.
“Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya impor migas dan non migas masing-masing sebesar 10,83 persen dan 17,60 persen,” ujar Misfaruddin, Jumat (16/4/2021).
Ia mengatakan kenaikan impor non migas Maret 2021 terhadap bulan sebelumnya terjadi pada enam golongan barang, yang terbesar antara lain Kapal Terbang dan Bagiannya sebesar US$ 14,47 juta, Bahan Kimia Anorganik US$ 3,87 juta, dan Garam, Belerang, Kapur sebesar US$ 1,84 juta.
“Sedangkan penurunan impor non migas terjadi pada empat golongan barang, antara lain Mesin mesin/Pesawat Mekanik sebesar US$ 9,50 juta, Bubur Kayu (Pulp) US$ 2,09 juta, dan Besi dan Baja sebesar US$ 1,84 juta,” tambahnya.
Sementara itu, selama Januari-Maret 2021, nilai impor Riau mencapai US$ 310,58 juta atau mengalami penurunan sebesar 4,97 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang besarnya US$ 326,82 juta.
“Penurunan impor ini disebabkan oleh turunnya impor migas sebesar 85,70 persen, meskipun impor non migas mengalami kenaikan sebesar 9,76 persen,” ucap Misfaruddin.
Impor non migas selama Januari-Maret 2021 didominasi oleh Pupuk US$ 79,62 juta (26,24 persen), kemudian Mesin-mesin/Pesawat Mekanik sebesar US$ 60,12 juta (19,82 persen), Bahan Kimia Organik US$ 28,81 juta (9,50 persen) , dan Bubur Kayu (Pulp) US$ 25,38 juta (8,37 persen) dengan kontribusi keempatnya mencapai 63,92 persen.
Secara keseluruhan, impor 10 golongan barang utama non migas pada periode Januari-Maret 2021 memberikan kontribusi sebesar 86,09 persen terhadap total impor non migas Riau. Sementara itu, kontribusi impor non migas di luar 10 golongan barang utama sebesar 13,91 persen.
“Dari sisi pertumbuhan, impor 10 golongan barang utama pada Januari-Maret 2021 mengalami kenaikan sebesar 22,80 persen terhadap periode yang sama tahun 2020,” tukasnya.(nur/sars)
- Penulis : Nuri
- Editor : SARS