Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto.
JAKARTA (perepat.com)-Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto mengatakan, sebesar 1,5 juta orang memaksa mudik di masa pelarangan mudik Lebaran 2021.
Sebelumnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI memperkirakan sebesar tujuh persen atau 17 juta penduduk Indonesia yang memaksa mudik di masa pelarangan.
“Namun dengan Operasi Ketupat dan penyekatan-penyekatan yang dilakukan, data dari Kemenhub mengatakan sekitar 1,5 juta yang memaksa mudik,” kata Airlangga dalam diskusi yang disiarkan di YouTube resmi BNPB.
Oleh karena itu, kata Airlangga, pemerintah akan mempergunakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro sebagai salah satu bentuk antisipasi melonjaknya kasus Covid-19.
“Pemerintah juga melakukan monitoring dan menyediakan tempat isolasi jika saat diperiksa ada masyarakat yang positif Covid-19,” tambahnya.
Airlangga juga mengklaim bahwa saat ini total kasus Covid-19, Indonesia mengalami perbaikan yakni terakhir berada pada angka 2.633 kasus. Namun, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 pada Jumat (14/5/2021) spesimen yang diperiksa pemerintah hanya 18.540 spesimen dari 15.945 orang. Adapun satu orang bisa diperiksa spesimennya lebih dari satu kali.
“Kasus aktif 5,4 persen kesembuhan 91,8 (persen) dan meninggal 2,8 (persen),” papar Airlangga.
Sementara jika dilihat secara nasional bed occupancy ratio (BOR) sampai 13 Mei mencapai 29 persen. Namun, ada beberapa provinsi di Sumatera yang memiliki BOR cukup tinggi, yaitu BOR di Riau 60 persen Sumatera Utara 57 persen, Sumatera Barat, Jambi, Kalimantan Barat sebesar 45 persen.(pc)