perepat.com-Siapa yang tidak tahu dengan peristiwa yang terjadi di dalam negeri ini, yakni acara yang selalu dimotori oleh Presidium Alumni 212 adalah sebuah sebutan dari bekas para mantan kelompok dari Aksi 212 atau pengertian secara luas, Aksi Bela Islam.
Banyak khalayak ingin mengadakan kembali aksi Akbar 212 di Tugu Monas Jakarta, termasuk ajakan aksi 2503 besok. Hal ini tentu ditolak oleh pihak kepolisian karena hal ini akan mengundang kerumunan masa yang banyak, sementara ini Indonesia sedang masa tenang dengan menekan penyebaran virus ini di dalam negeri.
Saya tidak habis pikir kenapa beberapa pihak begitu ngotot untuk mengadakan acara ini, apakah ada kepentingan politik terselubung atau hanya untuk memperingati masa kejayaan yang dulu berhasil mengumpulkan jutaan umat manusia. Tapi hal ini tidak masuk logika dan tidak memiliki esensi yang relevan dengan masa pandemik saat ini.
Seluruh dunia sedang bersusah payah untuk menangani masalah Covid-19. Sekarang ditambah mengurusi aksi berkumpul keramaian untuk acara aksi 2503 yang tidak masuk akal logika yang berfikir waras. Jangan bodoh deh menjadi manusia, kita diciptakan akal pikiran untuk berpikir bukan untuk didiamin saja.
Kalo terjadi cluster baru dengan virus varian baru bagaimana, kalian sanggup untuk mengahdapi dan menjalani perawatan. Kalo kalian tidak sanggup dan nyawa kalian terancam untuk mati, siapa yang rugi ?
Aksi 2503 jika dilaksanakan menurut saya tidak ada relevansi sedikit pun untuk apa pun alasannya, karena semua hal yang disampaikan oleh mereka-mereka petinggi penggerak acara ini berlangsung tidak amsuk akal sehat saya. Lebih baik melakukan hal-hal yang bermanfaat dan bisa membantu orang-orang yang berada di sekitar kita, bukan malah menambah masalah dan memperkeruh keadaan sekarang ini.
Saya menulis artikel ini karena saya tidak setuju apabila kegiatan ini dilaksanakan pada masa sekarang. Saya sangat menolak dengan adanya kegiatan ini yang bisa berujung malapetaka besar untuk kesehatan kita semua, jangan mengorbankan sesuatu mengenai keselamatan kesehatan kita bersama dibanding hanya dengan senilai nasi bungkus dan ongkos capek untuk mengikuti acara yang tidak ada mengandung manfaatnya.
Saat ini Indonesia mengalami yang namanya melek digital, ketika sesuatu hal kebenaran terungkap dan semua orang mendapatkan informasi dengan sangat mudah untuk diperoleh dengan kecanggilan teknologi.
Seharusnya kita berfikir dengan akal sehat dan logika untuk bisa mencerna dan menerima setiap informasi atau berita yang kita dapatkan, jangan hanya menjadi pendengar dan menurut saja apa yang telah ditetapkan atau disetujui oleh orang-orang tertentu. Lakukanlah sesutu hal yang diputuskan itu salah untuk berani speak up atau berbicara langsung tentang kebenarannya, jangan mudah terprovokasi.
Indonesia merupakan bangsa yang besar dan memiliki banyak potensi yang bisa dieksplore oleh generasi kita dimasa yang akan datang. Kita ini sudah terlalu lama dibungkam oleh ketidaktahuan dan dibodoh-bodohi oleh banyaknya berita yang tidak masuk akal yang tidak memiliki relevansi untuk terus dipertahankan.
Sudah saatnya kita bangkit dan berpikir maju mentap masa depan yang lebih baik untuk kemajuan bangsa ini, jangan melakukan banyak hal-hal bodoh yang bisa merugikan diri sendiri dan orang-orang yang berada di sekitar kita.
Saya sangat bersyukur dan merasa tenang ketika izin untuk pengadaan acara aksi ini dibatalkan. Kita sudah bersama-sama untuk berusaha melawan penyebaran virus ini, apakah mau kita rusak dengan melakukan aksi bodoh dan tidak masuk akal dengan berkerumunan bersama-sama dengan banyak orang.
Siapa yang akan menjamin keselamatan dan kesehatan kalian yang akan ikut berpartisipasi menghadiri acara ini terpapar virus baru dari covid 19 ? Lagi-lagi kalian pasti akan menyalahkan pemerintah.
Cobalah untuk berpikir realistis dan menggunakan akal sehat dalam mengambil sebuah keputusan dalam melakukan sesuatu tindakan yang akan kita lakukan. Pikirkan baik buruknya, positif negatifnya.
Jangan menjadi manusia yang terlalu ego hingga menghancurkan banyak orang yang berada di sekitarnya. Ingat, semua perbuatan dan tingkah laku kita yang kita perbuat di atas bumi ini. Semuanya akan diminta pertanggung jawabannya hingga kelak kita sudah berkumpul di hari pembalasan.
Semuanya sudah tercatat dalam kekuasaan Sang Pencipta, jadilah manusia yang memiliki kepribadian yang baik, bermanfaat untuk orang banyak dan melakukan sesuatu hal yang bisa memotivasi orang lain untuk berbuat kebaikan. Jangan mengajak orang untuk melakukan Sesuatu hal yang tidak bermanfaat dan bisa merugikan banyak orang.***
Salam Inspirasi dan Salam Sehat semuanya.