
Ketua Umum DPH LAM Riau – Datuk Seri Syahril Abubakar, berbincang dengan Bupati Kepulauan Meranti – H Muhammad Adil, sebelum elu-eluan shilaturrahim.
(Foto: par/perepat.com)
PEKANBARU (perepat.com)-Peran dan tugas Lembaga Adat tidak hanya sebatas melakukan tepuk-tepung-tawar, dan menyampaikan petatah-petitih, serta menganugerahi gelar adat. Lebih daripada itu, menjaga, membela dan mengangkat marwah dan martabat masyarakat adat dengan hak-hak mereka.
Penegasan ini diucapkan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu (DPH LAM) Riau, Datuk Seri Syahril Abubakar saat menyampaikan elu-eluan menyambut kunjungan shilaturrahim Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil SH di Balairung Tenas Efendi, Gedung Balai Adat, Ahad 22 Rojab 1442 (7 Maret 2021).
“Saya menyambut baik shilaturrahim Bupati Meranti dengan gembira dan bersyukur. Karena itu sebagai bukti kepedulian bupati untuk mendapat masukan pemangku adat untuk bersama-sama berupaya membela anak negeri dan masyarakat adat,” ujar Datuk Seri Syahril.
Sebagaimana ditetapkan pada Perda Riau No. 1/2012, untuk pewarisan nilai-nilai adat kepada peserta didik di SD/MI, SLTP/MTs, Datuk Seri SAB mengharapkan dapat memantau pendidikan dan pengajaran muatan lokal (mulok) Budaya Melayu Riau. Pelaksanaannya memang dilimpahkan kepada Disdik Kabupaten/Kota.
Kunjungan Bupati Kepulauan Meranti, H. Muhammad Adil SH ke LAM Riau untuk bershilaturrahim.
“Sebagai orang yang lahir dari rahim ibunya yang Melayu perlu mendapat arahan dan petuah tunjuk-ajar dari para pemangku adat, dan para tetua adat,” terang Adil.
Shilaturrahim berlangsung sekira satu jam. Usai zhuhur dan santap siang bersama, dilanjutkan dengan pemaparan program Bupati Meranti, dan temuramah di bilik kerja Ketum MKA. Hadir kedua Datuk Seri, Sekum MKA – Datuk Drs H Taufik Ikram Jamil MIkom. Datuk Khairul Zainal, Datuk Hermansyah, Datuk Fauzan, Datuk Dr Agusnimar MSc, Datuk Asral Rahman, dan Datuk Tuan Guru H Drs Syafruddin Saleh MS.(par)