
Sandiaga Uno saat hendak ditepuktepungtawari LAM Riau didampingi Ustad Abdul Somad, beberapa waktu lalu.(foto lam riau)
PEKANBARU (perepat.com)–Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif Melayu Riau, diresmikan Sabtu pagi dhuha, 22 Dzul Qo’dah 1442 (3 Juli 2021).
Peresmian diawali pembacaan al-Qur’an ayat 171-172 suroh Al-Baqoroh (Q.S. 2: 171-172/ II) dan ayat 10-11 suroh al-Jumu’ah (Q.S. 62:10-11/ XXVIII), dilanjutkan do’a oleh Imam Masjid Dar al-Falah Muttaqin, Kota Pekanbaru, Yazid Umar Nasution al-hafidz. Peresmian langsung dan virtual atau dalam jaringan (daring).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparkraf) RI, Dr H Sandiaga Salahuddin Uno BBA MBA yang ada di Jakarta Selatan bergabung virtual. Bangga sebagai putra kelahiran bumi Melayu, Rumbai Pekanbaru, berucap dan meresmikan gerai atau sentra itu dia tampil berbaju Melayu disertai tanjak melingkari kepala. Bahkan mengawali sambutannya dengan sebait pantun:
Cantik sungguh kebaya dibordir
Diberikan khusus untuk sang istri
Kini sentra budaya dan ekraf Riau telah hadir
Turut kembangkan ekraf dan segera pulihkan ekonomi
Setelah menyapa satu per satu para birokrat, politisi anggota dewan, para tokoh dan pejabat, serta pemangku adat, menteri kelahiran Sabtu 13 Robi’ul Akhir 1389 (28 Juni 1969) itu kembali berpantun sembari menyebut masakan atau kuliner Melayu:
Sedap sungguh masakan Melayu
Mie sagu dan Roti Jala lupakan jangan
Lantas menyapa hadirin dengan sebutan (Tuan-tuan dan Puan-puan), dilanjutkan dengan isi pantun:
Jika ingin negeri kita maju
Parekraf Riau harus terus kita kembangkan
Mengakhiri pidato sambutannya, lulusan Wichita State University, Amerika Serikat, dengan predikat summa cum laude itu, menutupnya sekaligus dengan tiga bait pantun. Namun, pantun kedua mengulangi kembali pantun jolong, di awal sambutannya.
“Saya tutup dengan pantun. Karena tadi Pak Gubernur belum kasi saya pantun. Saya kasi tiga pantun sekaligus,” ucapnya.
Ibukota Riau adalah Pekanbaru
Sungguhlah bangga saya lahir di sini
Para pelaku ekraf Riau ayo tunjukkan karyamu
Bersama kita bisa pulihkan perekonomian negeri
Sungguh tinggi pohonsialang
Tempat lebah bersarang membuat madu
Karena hari telah menjelang siang
Kembali menyapa, Tuan-tuan dan Puan-puan
Saya izin mohon pamit dahulu
Seorang budayawan dan penyair Riau asal Bengkalis yang tak sudi disebutkan namanya mengatakan, kita perlu memberi apresiasi kepada Menteri Parekraf itu. Meski pantunnya ‘pantun rosak’ belum sebagai ‘pantun-sempurna’ Menteri telah berupaya membuktikan kebanggaannya lahir di bumi Melayu.
“Upaya Menteri memperlihatkan kemelayuan pada diri, patut diacungkan ibu jari,” tukasnya menghargai.
Kenangan
Di pertengahan sambutan peresmian gerai atau sentra itu, Tuan Sandiogo yang keturunan Gorontalo itu menuturkan sekilas kenangannya di Rumbai.
“Saya asli kelahiran Pekanbaru. Dulu, saya besar di Rumbai bersama dengan ayah saya. Dan baru saja kita membangkitkan kenangan pada acara shilaturrahim halal bi halal dengan para teman-teman dari CPI dan Chevron. Dan saya masih ingat betul, bagaimana saya bangun tidur melihat hutan di pinggir rumah kami yang ada pada waktu itu di kem (camp) Km 4,5 – Jati,” ucapnya.
Gerai Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif yang bangunannya di belakang Balai Adat Melayu Lembaga Adat Melayu Riau, di Jalan Diponergoro 39, Kota Pekanbaru itu kini dan nantinya akan menjadi kenangan pula bagi Tuan Sandiago.
Bahwa: gedung yang dibangun didanai SKK Migas – PT. Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) dengan skema cost recovery, dia yang bangga dilahirkan di negeri Melayu Pekanbaru yang justru meresmikannya.
Gubernur Riau, Drs Syamsuar MSi pun telah mempelawar Menparekraf itu datang ke Riau untuk turut membantu mempromosikan ekonomi kreatif Riau dengan khazanahya yang kaya. LAM Riau pun pernah menepuktepungtawari Sandiaga Uno ketika datang ke Pekanbaru, Selasa 23 Dzul Hijjah 1439 (4 September 2018), yang dihadiri pula oleh Tuan Guru H. Abdul Somad Lc MA.
Membanggakan hati dengan syukur kepada Allaahu Robbi, ternyata Menparekraf H. Sandiaga Uno mengikuti acara peresmian hingga akhir. Menteri betah bertahan diri meski mengikuti acara dalam jaringan atau virtual (zoom).
“Itu tande Menteri tu peduli. Kalau Pak Mentri tak peduli, tak ‘kan sudi die belame-lame diri. Apelagi daring, pulak,” ucap Tuan Nazar yang datang dari Tembilahan untuk mengikuti acara peresmian gerai sentra budaya dan rekraf Melayu itu ke Pekanbaru.(par/dan)