
Mesin rousting kopi bantuan BI Sibolga terbiarkan belum dimanfaatkan.(foto dok.antara)
PANYABUNGAN (perepat.com)–Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kota Sibolga memberikan bantuan berupa pembangunan rumah kaca (green house). Lokasinya di Desa Simpangduhu Lombang, Kecamatan Ulupungkut, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut). Bangunan itu untuk pengolahan kopi berkapasitas 20 ton.
Ternyata, bangunan itu percuma dan sia-sia belaka. Tiga bulan setelah diresmikan belum juga difungsikan. Malah sudah banyak yang tampak rusak.
Melansir pantauan ANTARA, ada tiga unit rumah kaca yang rusak parah. Atap satu di antaranya, telah koyak-moyak.
Jaringan listrik tidak berfungsi, dan beberapa bagian pintu pun banyak pula yang rusak. Memprihatinkan lagi, sarana jalan penunjang ke lokasi bangunan rumah kaca itu sangat sulit dilalui, karena tidak memadai.
Dari informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, melansir ANTARA, bangunan rumah-kaca itu bersumber dari Program Sosial Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sibolga. Nilai bantuannya Rp 879,4 juta lebih. Hampir Rp 1 Miliar, namun sayang terbiar.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Sibolga, Aswin Kosotali menyebutkan bahwa pihaknya telah mendengar kondisi bangunan rumah-kaca itu. Aswin berjanji akan segera menindaklanjutinya.
“Terkait dengan kondisi itu, kami juga sudah komunikasi dengan pihak koperasi dan pihak terkait. Mereka berjanji untuk memperbaiki dan akan segera menggunakannya. Terimakasih sudah diinfokan. Ini akan menjadi masukan kami,” ucap Aswin prihatin dan berterimakasih telah diinforamasikan.
Dua koperasi penerima bantuan rumah-kaca itu masing-masing Koperasi Permata, Tanah Madina dan Koperasi Simpangduhu Dolok Sejahtera. Koperasi Permata Tanah Madina, menerima bantuan tiga unit bangunan green house (rumah kaca) untuk pengolahan kopi kapasitas 20 ton. Sedangkan, Koperasi Simpang Duhu Dolok Sejahtera, menerima bantuan pompa air, mesin babat, mesin rousting (penyangrai) kopi, dan boiler atau ketel uap.(par/lin)