Walikota Dumai H Paisal memegang air minum hasil pengolahan dari IPA SPAM NUWSP kapasitas 50 liter per detik dengan Nano Filter.
DUMAI (perepat.com)-Wali Kota Dumai, H Paisal SKM MARS meninjau Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Dumai bantuan Bank Dunia atau National Urban Water Supply Project (NUWSP) kapasitas 50 liter per detik, di kilometer 12 Bukit Timah Kecamatan Dumai Selatan.
Saat menininjau IPA SPAM NUWSP, H Paisal turut didampingi Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Riau, Ichwanul Ihsan dan jajarannya.
Peninjauan itu diawali dengan bangunan penangkap air (intake) di Sungai Dumai, Bukit Timah yang lokasinya tidak jauh dari bangunan IPA SPAM NUWSP.
“Hasil progres proyek secara keseluruhan sudah mencapai 100 persen dan tinggal pembersihan pipa sebelum tersambung ke pipa induk distribusi PDAM Kota Dumai atau intake,” ujar Paisal.
Usai pengerjaan tersebut, selanjutnya baru diresmikan dan rencananya IPA tersebut akan diresmikan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum.
Untuk proyek tersebut, kata Paisal, menelan anggaran sebesar Rp36 miliar dan menjadi proyek SPAM pertama di Indonesia yang menggunakan nano filter atau hollow fiber nano filter (HFNF).
“Nano filter itu digunakan untuk pengendalian mutu air minum sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan Masyarakat. Karena baru pertama kali diaplikasikan di Indonesia yaitu di Kota Dumai, maka IPA SPAM dengan Nano Filter tersebut akan menjadi pilot projek pengolahan air gambut menjadi air layak minum,” tukas politisi Nasdem tersebut.(pc/sars)