Pemain Lechia Gdansk asal Indonesia, Egy Maulana Vikri.
perepat.com-Gelandang Lechia Gdansk, Omran Haydary merasa senang bisa menjalani ibadah puasa bersama bintang Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang juga rekam satu timnya, Egy Maulana Vikri sekaligus memulihkan cedera engkel yang sedang dideritanya selama dua pekan.
Suasana ramadhan kali ini berbeda dibandingkan tahun lalu. Pandemi virus Corona yang menggegerkan dunia pada 2020 membuat orang harus berada di kediamannya masing-masing. Selepas satu tahun, aktivitas perlahan mulai normal.
Pemain kelahiran Afghanistan berpaspor Belanda itu merasa senang, karena rekan-rekannya, jajaran pelatih, serta manajemen yang tidak menjalani ibadah umat muslim tetap menaruh respek kepada dirinya dan Egy yang tengah menjalani kewajiban puasa Ramadhan.
“Saya senang seluruh orang di Lechia memperlihatkan respek, dan tidak mengganggu ibadah saya sepanjang ramadan. Sekarang ada dua orang yang menjalani puasa, karena Egy Maulana Vikri juga seorang muslim,” ujar Haydary dinukil laman Trojmiasto.
“Pelatih [Pietr] Stokowiec memahami situasi ini, dan memberikan dukungan kepada kami. Begitu juga dengan rekan-rekan satu tim. Kami punya banyak pemain yang berbeda agama, dan kami saling menghargai. Dalam karir saya, saya tidak pernah mengalami kesulitan dalam menjalankan ibadah agama saya.”
Dibandingkan di Asia, masyarakat muslim di Polandia memang menjalankan ibadah puasa dengan rentang waktu yang cukup lama. Menurut Haydary, ia memilih tidak berpuasa saat pertandingan, dan membayarnya di kemudian hari.
“Saya seorang yang religius. Saya sama sekali tidak minum minuman beralkohol, saya tidak merokok, dan berpuasa selama ramadan. Saya memasang alarm pada pukul 03:30 [waktu setempat] untuk memulai sahur, dan menunggu matahari terbenam yang sekarang berkisar di pukul 20:00,” beber Haydary.
“Tapi ada beberapa pengecualian dalam ibadah puasa, yakni saat melakukan perjalanan jauh, sedang sakit, atau wanita hamil. Sebagai atlet, saya juga bisa tidak menjalankan ibadah puasa di hari pertandingan. Tapi Anda harus membayarnya di kemudian hari.”
Ekstraklasa musim ini tinggal menyisakan enam pertandingan. Laga terakhir dijadwalkan berlangsung 16 Mei, atau empat hari setelah Idul Fitri. Haydary bertekad mendapatkan tempat di skuad utama. Pada musim ini, pemain berusia 23 tahun itu sudah 17 kali tampil di liga.
“Pelatih selalu membuka pintu kepada pemain yang bisa memperlihatkan performa bagus [di latihan]. Ini yang sekarang sedang saya kejar, setidaknya [bisa main] di pertandingan terakhir,” imbuh Haydary.***
- Sumber : goal.com
- Editor : ADI