Wabup Bengkalis, H Bagus Santoso memberikan sambutan pada pembukaan SLPG.
BENGKALIS (perepat.com)–Selain menjadi narasumber pada Forum Grup Diskusi (FGD) Rencana Pembangunan Kawasan Pedesaan (Bangwasdes), Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) RI juga membuka Sekolah Lapangan Petani Gambut (SLPG) di Bengkalis. Sejumlah petani di Riau menjadi peserta SLPG itu.
Tahap awal, rangkaian SLPG berlangsung empat hari. Dimulai Senin 2 Dzulhijjah (1442 12 Juli 2021) yang pembukaannya di pusatkan di Gedung Serbaguna, Desa Wonosari, Kecamatan Bengkalis.
Pelatihan, membimbing petani peserta SLPG yang disebut Petani Kader Sekolah Lapang (PKSL), mengubah prilaku bertani dengan teknik pertanian alami yang ramah lingkungan berbasis kearifan lokal. Terutama, praktik pengelolaan lahan tanpa bakar (PLTB).
“Pemkab Bengkalis sangat memberikan dukungan terkait sejumlah kegiatan yang dilakukan BRGM. Diharapkan dari kegiatan itu lahirnya revolusi petani gambut di Bengkalis Negeri Junjungan,” ujar Wakil Bupati (Wabup) Bengkalis, H Bagus Santoso SAg MP menegas pada sambutannya.
Lahan di Kabupaten Bengkalis memang umumnya bergambut, sebut Wabup yang juga hobi bertani itu pula. Karena itu para petani perlu terus mendapat asupan pengetahuan cara mengelola lahan gambut agar perlahan-lahan dapat mengubah cara pandang mereka, dengan praktik nyata dari kebun percontohan yang sudah dibuat.
“Dengan ini petani bisa berevolusi dengan memanfaatkan ilmu turunan orang tua, serta ilmu teknologi terkini yang akan diberikan oleh pihak BRGM pada SLPG itu nantinya” ucapnya berharap.
Wabup yang juga mantan wartawan itu meyakini, model sekolah SLPG akan sangat bermanfaat bagi petani gambut. Khususnya agar lahan-lahan gambut yang terlantar selama ini, dapat memberi nilai tambah bagi kesejahteraan ekonomi petani, dari peningkatan hasil tani.
“Saya yakin, potensi lahan gambut akan menghasilkan berbagai macam tanaman, maupun turunannya,” tukas Bagus Santoso optimis.
Lebih lanjut, dia berharap pula, melalui pendekatan bertani dan pengelolaan pertanian yang dilatih bimbingkan pada SLPG yang berkelanjutan, akan menjawab tantangan pengelolaan ekosistem gambut.
Dapat mencegah kebakaran lahan gambut, mencegah degradasi lahan gambut akibat penggunaan pupuk kimia, serta perlindungan ekosistem gambut.
“Mari kita sambut bersama-sama kegiatan ini. Pelajari, dan ikuti dengan cermat,” pesannya kepada PKSL peserta SLPG.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Bengkalis, kami mengucapkan apresiasi dan rasa bersyukur atas kegiatan BRGM bersama Pemkab, khususnya di Desa Wonosari ini,” pungkasnya.(qom)