Menteri Agama Malaysia, Datuk Seri Datuk Dr Zulkifli Mohamad Al-Bakri.
KUALALUMPUR (perepat.com)-Akibat wabah (pandemi) Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Kerajaan Arab Saudi hanya mengizinkan 60 ribu peziarah yang diizinkan berhaji pada 1442 H. Itupun hanya penduduk tempatan (domestik) dan mereka yang memang telah mukim atau menetap di Arab Saudi.
Mereka yang mendapatkan izin, dipilih dari 540 ribu pendaftar yang masuk melalui aplikasi resmi milik negara, Tawakkalna yang telah ditutup pada Rabu 12 Zulqo’idah 1442 (23Juni 2021) pukul 22.00 waktu setempat (18.00 WIB) yang lalu.
Diantara 60 ribu jama’ah itu terdapat pula 327 Warga Negara Indonesia (WNI) yang ikut menunaikan haji pada 1442 Hijriyah (2021) tahun ini. Mereka dari unsur diplomat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), para Pekerja Migran Indonesia (PMI) serta mahasiswa Indonesia dan sejumlah WNI lainnya.
H Ibrohim Jambi, kontributor perepat.com di Makkah Al Mukarromah menyebutkan, idak hanya WNI, melansir ANTARA, Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia telah meloloskan pula permohonan bagi 263 Warga Negara Malaysia untuk menunaikan ibadah Haji pada musim Haji 1442 H (2021 M).
Semuanya, mereka yang memang sudah mukim atau menetap di Saudi Arabia, sebagaimana penjelasan Staf Ahli Menteri Agama (Menag) Malaysia, Razif, ketika dihubungi di Kuala Lumpur.
Menag Malaysia pun mengucap syukur kepada Allaah, dan berterima kasih kepada Raja Saudi Arabia. Tanpa izin dari Allaah Subhaanahu wa Ta’ala dengan washilah hubungan diplomatik yang amat erat antara Malaysia dan Arab Saudi dan dikarenakan pribadi warga Malaysia yang berdisiplin dan menunjukkan akhlak yang terpuji, perizinan tersebut sukar untuk dicapai, menurutnya.
“Alhamdulillaah, menjunjung kasih khadim al-Haramain al-Syarifain Yang Mulia Raja Salman bin Abdulaziz, dan sekalung penghargaan kepada Kerajaan Arab Saudi atas kelulusan permohonan kami,” ucap syukur Menteri Agama (Menag) Malaysia, Datuk Dr Zulkifli Mohamad al-Bakri di Putrajaya, Kamis kemarin 5 Zulhijjah 1442 (15 Juli 2021) baru lalu.(him/ami)